Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerukan dialog komprehensif antara semua pihak yang bertikai dalam krisis di Ukraina timur yang telah menewaskan ratusan orang.
Pemimpin Rusia itu mengatakan kepada wartawan di Moskow, Minggu (22/6) lalu, ketika meletakkan karangan bunga di Makam Pahlawan Tak Dikenal, memperingati pecahnya Perang Dunia II di Uni Soviet pada 22 Juni 1941, ia menyambut baik gencatan senjata yang disampaikan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Secara umum, Putin menyatakan bahwa Rusia pasti mendukung rencana pembicaraan damai ini.
"Sangat mendesak untuk mulai dialog yang detail dan substansial. Dialog itu yang bakal menjamin suksesnya gencatan senjata," ujarnya.
Tapi Putin menyayangkan adanya tembakan artileri dari sisi Ukraina Sabtu malam, sehari setelah Poroshenko mendeklarasikan gencatan senjata sepihak selama sepekan.
Poroshenko mengemukakan sebuah rencana perdamaian, mendesak semua pihak untuk mendukung rencana tersebut dan menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog. Ia mengumumkan, Kiev akan berdialog dengan kelompok separatis yang tidak terlibat dengan "pembunuhan dan penyiksaan".
Sebelumnya pada Sabtu, milisi pro-Rusia menolak gencatan senjata secara sepihak Ukraina. Pasukan penjaga perbatasan Ukraina mengatakan separatis pro-Rusia menyerang salah satu pos mereka di wilayah Donetsk, beberapa jam setelah Presiden Poroshenko memerintahkan penghentian pertempuran. Sedikitnya tiga tentara cedera.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR