Inggris tengah menjadi negara yang lebih religius, kata sejarawan Simon Schama. Setelah bertahun-tahun dipinggirkan, agama sekali lagi telah menjadi bagian dari kehidupan mainstream rakyat Inggris, kata Schama kepada Radio Times.
Schama merupakan sejarawan Inggris yang punya spesialisasi pada sejarah seni, sejarah Belanda dan Prancis. Dia adalah profesor sejarah dan seni di Columbia Unoversity di New York.
Sejarawan berusia 69 tahun itu yang dokumenter terbarunya berjudul The Story Of The Jews, mengatakan, "Generasi saya dibesarkan dengan cara berpikir bahwa agama sesuatu yang benar marjinal bagi kehidupan rakyat Inggris yang, bagi belahan dunia lainnya, terbukti salah.
"Kami secara angkuh diisolasi dari hal itu, berpikir bahwa agama hanya bagian ornamen dari Inggris. Sekarang lihatlah keberhasilan Alpha Evangelicals, betapa pentingnya kekristenan bagi komunitas West Indian (komunitas dari wilayah Karibia dan Samudra Atlantik Utara yang meliputi pulau-pulau Antilles dan Kepulauan Lucayan), [Inggris jadi] tempat yang bagus untuk Islam. Inggris tengah menjadi tempat yang lebih religius."
Schama mengatakan, sepanjang karirnya dia kagum pada peran penting yang dimainkan iman. Namun dia mengecam peran yang dimainkan agama dalam memicu konflik. Tanpa agama, kata dia, tidak akan ada perang di Skotlandia dan pembataian di Irlandia.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR