Aplikasi penanggulangan bencana, Quick Disaster karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mendapatkan penghargaan Global Winner dalam kompetisi aplikasi yang diadakan oleh Bank Dunia bertajuk “Code For Resilience” di London, pada 30 Juni 2014.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aplikasi Quick Disaster ini dikembangkan oleh empat mahasiswa Prodi Ilmu Komputer dan satu mahasiswa Prodi Geofisika Universitas Gadjah Mada.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Daniel Oscar Baskoro (Project Manager), Zamahsyari (Programmer), Bahrunnur (Programmer), Sabrina Woro Anggraini (Copywriter), serta Maulana Rizki Aditama (Data Analyst). Trofi kemenangan diserahkan secara langsung dalam acara penghargaan Understanding Risk Forum, di London.
Penyerahan penghargaan dihadiri ratusan kalangan professional, diantaranya Walikota London, pejabat dari Bank Dunia, dan beberapa perusahaan dan mitra yang mendukung acara ini seperti Google, Microsoft, Mozilla, Net Hope dan sebagainya. Tidak hanya itu, beberapa jurnalis dari media di seluruh dunia juga hadir dalam acara penghargaan tersebut.
Oscar Baskoro, Project Manager dari aplikasi Quick Disaster mengatakan bahwa peserta yang mengikuti kompetisi ini berasal dari banyak negara. Tim Quick Disaster berhasil melewati proses kompetisi setelah berhasil terpilih ke dalam sepuluh besar pada seleksi awal dan selanjutnya terpilih menjadi Global Winner.
Dewan Juri pada kompetisi ini berjumlah sembilan orang yang terdiri dari kalangan profesional dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Oscar menambahkan, terpilihnya Quick Disaster menjadi Global Winner merupakan hal yang sangat luar biasa dan menggembirakan.
"Aplikasi ini dikembangkan dari sebuah riset yang kami lakukan di kampus. Rupanya, aplikasi ini membuahkan hasil dan mampu menunjukkan kalau karya anak bangsa mampu bersaing di tingkat dunia,” kata Oscar.
Quick Disaster sendiri merupakan aplikasi untuk mengantisipasi bencana alam yang dikembangkan pada perangkat wearable buatan Google, Google Glass. Hingga kini, Quick Disaster telah masuk dalam tahap pengembangan versi 2.0.
Dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna akan mendapatkan tiga informasi penting terkait tentang bencana. Pertama, sebelum bencana, menampilkan informasi riwayat bencana suatu daerah; kedua, saat bencana, yaitu menampilkan informasi solusi ketika terjadi bencana; dan terakhir adalah pasca bencana, yaitu proses rehabilitasi lewat fitur yang terintegrasi dengan foto daerah bencana melalui sosial media.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR