Rusia akan memutuskan perubahan waktu untuk mengurangi stres dan akan menetapkan 11 zona waktu.
Sebelumnya mantan presiden Dmitry Medvedev, mengubah waktu musim panas, dengan suasana pagi yang gelap selama musim dingin tetapi sore hari lebih terang.
Tetapi banyak orang Rusia yang mengeluh dan merasa cepat lelah jika melihat siang hari yang lebih pendek.
Rancangan peraturan mengusulkan untuk memundurkan waktu dan memperkenalkan kembali memperpendek waktu siang hari.
Setelah mantan presiden memperkenalkan perubahan 2011, Rusia merupakan satu-satunya negara di Eropa yang tidak memundurkan waktu selama satu jam pada akhir Oktober.
Menurut pendapatnya adalah memperpendek waktu siang menyebabkan stres yang tidak diinginkan dan ada dukungan publik untuk perubahan waktu.
Tetapi setelah beberapa bulan, banyak warga Moskow yang ingin memperpendek waktu siang dan pengganti Medvedev sebagai Presiden Vladimir Putin, menyatakan tidak berkeinginan untuk mempertahankan perubahan itu.
"Sesuatu kemungkinan diputuskan dengan tidak melalui pemikiran yang matang," kata Putin kepada Interfax, awal tahun ini.
Perubahan lain yang tidak populer adalah mengurangi zona waktu Rusia dari 11 menjadi sembilan zona waktu.
Sekarang, kepala komite kesehatan parlemen Rusia, Sergei Kalashnikov, telah mengajukan proposal untuk mengembalikan zona waktu menjadi 11 dan memundurkan waktu selama satu jam di musim dingin.
Aturan itu akan disetujui pada musim gugur, kata Kalashnikov.
Wakil ketua komite Oleg Kulikov, mengatakan perubahan itu akan membuat warga Rusia memilik pagi hari dengan sinar matahari yang terang.
"Bangun (pagi) menjadi lebih nyaman dan mudah," kata Kulikov kepada Ria Novosti.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR