Para ilmuwan Jepang di National Agriculture and Food Research Organization (NARO) di Tsukuba, bagian timur Tokyo, Rabu (2/7) lalu, mengatakan mereka telah mengetahui gen yang berpengaruh terhadap jangka-hidup pendek pada varietas bunga morning glory.
Dari sini mereka lakukan percobaan melalui rekayasa genetika untuk menemukan cara memperlambat proses penuaan bunga. Dengan menekan gen tersebut, yang bernama "EPHEMERAL 1", maka proses pertumbuhan bunga pun dihambat hingga setengahnya, yang berarti memperpanjang usia bunga dua kali lipat. Karangan bunga bisa tetap segar lebih lama.
"Bunga yang biasa mulai melayu dalam 13 jam berada di ruang terbuka, tapi bunga dengan rekayasa genetika bertahan sampai 24 jam, hampir dua kali lebih lama," kata salah satu peneliti yang menjadi pemimpin studi, Kenichi Shibuya, sebagaimana dilansir AFP.
Shibuya menambahkan, penemuan ini sangat bisa mengarah pada pengembangan metode untuk memperpanjang kehidupan bunga potong.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR