Lebih jauh lagi, pola interaksi bukit pasir yang diketahui dari Bumi. Itu dapat dilihat di beberapa punggung bukit di mana pola terpotong dan kemudian menyambung kembali, seperti dua bukit pasir yang bersentuhan lalu bergabung melawan arah angin.
Pola yang terkait dengan interaksi bukit pasir hanya terbentuk ketika dua bukit pasir bergabung. Oleh karena itu, melihatnya di pegunungan pasir Mars ini menunjukkan bahwa fitur-fitur misterius ini berperilaku seperti bukit pasir di Bumi. "Sama seperti bukit pasir di Bumi, pegunungan aeolian melintang di Mars bermigrasi, bergabung, dan mengembangkan pola kompleks sebagai respons terhadap angin," jelas Day.
Punggungan aeolian melintang sangat umum di Mars, dan hasil dari penelitian ini memungkinkan kita untuk menafsirkan angin di permukaan Mars dengan lebih baik menggunakan fitur seperti bukit pasir ini.
"Secara keseluruhan, pekerjaan ini memanfaatkan pengetahuan tentang Mars dan pengetahuan tentang Bumi untuk memahami planet lain dan membuka pintu untuk meningkatkan cara kita menafsirkan angin melintasi benda-benda planet lebih jauh ke tata surya," kata Day.
Mengingat Gaydar, Studi Kontroversial yang Mampu Deteksi Orientasi Seksual Lewat AI
Source | : | Jurnal Geology,Geological Society of America |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR