Pemerintah Indonesia akan menyalurkan donasi 1 juta dollar AS kepada rakyat Palestina yang tengah digempur pasukan militer Israel. Selain memberikan bantuan uang tunai, pemerintah juga meminta agar kedua negara melakukan gencatan senjata.
"Pemerintah Indonesia memberikan bantuan 1 juta dollar AS. Bentuknya akan dibicarakan Menteri Luar Negeri," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto seusai rapat paripurna kabinet di kantor presiden, Jumat (11/7).
Djoko mengatakan, pemerintah Indonesia meminta penghentikan aksi-aksi militer di Palestina dan Israel. Serta menyerukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa agar digelar gencatan senjata. "Upaya diplomasi dilakukan Menlu ke negara yang akan dihubungi," tambah Djoko.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, pemerintah juga menyarankan kepada rakyat Indonesia yang ingin memberikan bantuan supaya menyampaikan sumbangan dalam bentuk uang tunai. Menurut Agung, uang tunai lebih mudah disalurkan melalui Duta Besar Palestina di Jakarta.
Selain memberikan uang tunai, Pemerintah Indonesia juga tengah melengkapi cardiac center di salah satu rumah sakit di Palestina. Dalam waktu dekat, persiapan cardiac center akan segera rampung.
Sedikitnya 95 warga Gaza tewas sejak Israel melancarkan Operasi Protective Edge pada Selasa dini hari guna menghentikan serangan roket lintas batas yang dilancarkan kelompok-kelompok militan. Sejak operasi itu dimulai, kaum militan Gaza telah menembakkan 407 mortir dan roket yang melanda Israel, sementara 118 roket lainnya dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome, seperti dikatakan seorang juru bicara militer, Jumat.
Ini merupakan kekerasan paling mematikan sejak konflik pada November 2012 di Gaza. Kaum militan telah menembakkan roket ke Jerusalem dan Tel Aviv untuk kali pertama sejak saat itu. Sejauh ini, belum ada warga Israel yang tewas akibat serangan roket-roket tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR