Untuk pertama kalinya, IAU atau International Astronomical Union meluncurkan sebuah kontes untuk pemberian nama benda langit atau tepatnya pemberian nama planet-planet di bintang lain atau extrasolar planet.
Kontes Penamaan Extrasolar Planet tersebut, memberi kesempatan pada masyarakat untuk turut serta berkontribusi untuk memberi nama planet dan bintang induknya. Sebenarnya nama-nama benda langit juga pada dasarnya merupakan kontribusi masyarakat yang menginterpretasikan suatu benda atau pola di langit berdasarkan kepercayaan dalam budayanya. Implikasinya, kita punya nama-nama benda langit yang terkait dengan nama-nama dewa. Nama populer dari benda-benda langit sebenarnya diperlukan untuk mempermudah masyarakat mengenali sebuah benda langit.
Tentunya bagi para astronom nama populer tidak terlalu dibutuhkan karena setiap benda langit sudah diberi kode atau penamaan ilmiah yang memudahkan para astronom untuk mengenali setiap obyek dan tidak menimbulkan kebingungan. Apalagi kalau mengacu pada nama populer maka setiap kebudayaan bisa memiliki nama yang berbeda atas sebuah benda langit. Contohnya, rasi Orion yang di Indonesia dikenal dengan nama Waluku.
Semenjak IAU dibentuk pada tahun 1919, para astronom mendelegasikan pemberian nama ilmiah yang resmi bagi setiap benda langit pada IAU. Namun sepanjang perjalanan sejarah, IAU juga memperkenankan masyarakat atau para penemu untuk mengajukan penggunaan nama populer pada benda-benda langit. Contohnya adalah penggunaan nama-nama lokasi di Indonesia maupun nama ke-4 mantan Kepala Observatorium Bosscha pada nama asteroid. (Baca juga Empat asteroid diberi nama berdasarkan astronom Indonesia)
Saat ini, tercatat telah dikonfirmasi 1810 planet di bintang lain, dengan kandidat hampir mencapai 4254 planet. Tentu lebih mudah jika bisa mengenali setiap sistem planet dengan nama populer, setidaknya memudahkan masyarakat mengingatnya. Kalau namanya masih 47 Ursa Mayoris b dan c atau 51 Pegasi b mungkin masih mudah. Tapi apa ada yang bisa mengingat nama OGLE-2013-BLG-0341L B b, si planet yang baru ditemukan mengitari salah satu bintang dalam sistem bintang ganda? Namanya saja sepanjang itu dan susah disebut.
Ide penamaan oleh publik memasuki babak baru ketika tahun 2013, UWINGU, perusahaan yang didirikan oleh Alan Stern yang bertujuan mencari dana untuk mendanai riset maupun kegiatan penjangkauan publik melakukan kontes penamaan exoplanet. Sayangnya, kontes ini menuai kontroversi dan penolakan dari IAU mengingat pemberian nama dan voting dalam kontes tersebut melibatkan transaksi keuangan. Kontes lainnya yang juga memperoleh penolakan adalah penamaan kawah di Mars. Penolakan tersebut dibuat dengan alasan nama benda langit tidak untuk diperjualbelikan meski dengan tujuan pendanaan masyarakat untuk diberikan pada kelompok-kelompok yang melakukan penjangkauan publik lewat edukasi astronomi.
Kontes Penamaan ExoWorlds
Babak lanjutan dari kontroversi penamaan planet, tampaknya memperoleh konklusi yakni kontes resmi dari IAUyang menggandeng Zooniverse, salah satu penggerak sains warga dalam bidang astronomi. Kontes tersebut ditujukan bagi klub astronomi dan organisasi non profit untuk mengusulkan nama populer bagi exoplanet terpilih beserta bintang induknya. Nama yang diajukan akan divoting oleh masyarakat dunia melalui situsNameExoWorlds (Penamaan Dunia di Bintang lain). Setelah proses voting selesai, nama yang menang akan digunakan IAU untuk exoplanet yang dipilih, dan nama tersebut akan digunakan secara berdampingan dengan nama ilmiah yang sudah ada. Dan organisasi pemberi nama exoplanet juga akan diberi kredit.
Kontes NameExoWorlds yang diadakan IAU bekerjasama dengan Zooniverse bertujuan untuk memberi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam proses penamaan sejumlah exoplanet dan bintang induknya yang dipilih oleh IAU, dan akan disebut ExoWorlds (Dunia Extrasolar). Yang pasti, proses penamaan ini tidak akan memungut bayaran seperti kontes sejenis yang dilakukan sebelumnya.
Untuk itu IAU dan Zooniverse menetapkan cara kerja kontes NameExoWorlds:
Dan persyaratan penamaan exoplanet berdasarkan ketentuan IAU, nama yang diajukan secara umum harus memenuhi :
Sebagai Tambahan:
Proses penamaan maupun penamaan benda langit harus memenuhi hak intelektual:
Tertarik untuk ikut serta memberi nama bagi dunia asing di bintang lain? Silakan bergabung dalam kontes penamaan ExoWorlds bersama IAU dan Zooniverse.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR