Astronomi Sebagai Profesi
Untuk menjadi astronom, jurusan yang bisa digeluti sebenarnya bukan hanya astronomi. Seseorang bisa memulai perjalanan sebagai astronom dengan mengawali langkahnya di jurusan fisika, matematika atau jurusan teknik terkait.
Di Indonesia, sebagian besar pandangan umum masyarakat, jika ingin menjadi astronom maka kuliahlah di astronomi. Dan pertanyaan berikut yang mengiringi, lapangan pekerjaan astronomi itu dimana saja?
Untuk menjadi astronom profesional, pendidikan sarjana di astronomi barulah permulaan, karena jenjang tersebut merupakan dasar untuk mempelajari astronomi sebelum mempersempit bidang keahlian di astronomi lewat program pascasarjana dan doktoral. Setelah itu, ia harus melakukan penelitian yang menghasilkan makalah yang diterbitkan di jurnal ilmiah. Paper atau makalah ilmiah merupakan rekam jejak bagi para astronom untuk terus berkiprah sekaligus memperoleh kesempatan untuk bekerja di bidang yang ia tekuni.
Pada umumnya tidak semua lulusan astronomi akan melanjutkan studi di astronomi atau bekerja di astronomi.
Bagi mereka yang memilih untuk menekuni dunia astronomi, maka profesi yang paling umum adalah menjadi peneliti dan dosen. Dengan berkembangnya edukasi astronomi dan penjangkauan masyarakat, dibutuhkan juga pengajar atau guru, sains komunikator, penulis maupun jurnalis yang mampu untuk menjembatani para astronom dan masyarakat.
Lahan pekerjaan bagi mereka yang hendak menggeluti dunia astronomi, merentang dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga antariksa, observatorium, planetarium, pusat sains, sekolah, maupun media astronomi dan media massa pada umumnya. Tapi, pertanyaan lain tentunya akan muncul. Bukankah, lahan pekerjaan sebagai peneliti dan dosen astronomi tidak banyak di Indonesia? Terkait dosen, perlu diingat bahwa lahan pekerjaan yang bisa diisi tidak hanya sebagai dosen astronomi karena tidak semua universitas di Indonesia membutuhkan dosen astronomi dan astrofisika. Jurusan astronomi, untuk saat ini, hanya ada satu di Indonesia. Untuk itu lahan pekerjaan yang tersedia adalah dosen Fisika dengan kesempatan untuk memperkenalkan sekaligus mengembangkan astrofisika di perguruan tinggi tersebut.
Persoalan lahan pekerjaan bagi astronom profesional tidak hanya terjadi di negara berkembang melainkan juga di negara maju. Akan tetapi pengembangan astronomi di berbagai negara juga menjadi lahan pekerjaan baru bagi astronom, Tapi, kali ini kompetisinya tidak lagi di suatu negara melainkan antar negara. Disinilah setiap lulusan astronomi atau astronom dituntut untuk dapat melihat kesempatan yang ditawarkan di dunia. Contohnya, dibangunnya teleskop radio, maupun teleskop optik di berbagai belahan dunia menjadi kesempatan bagi para astronom untuk memperoleh pekerjaan. Kuncinya, kemauan untuk melihat ke luar negaranya dan tidak hanya terpaku pada kesempatan di negara sendiri.
Selain mempelajari fisika, matematika atau pengamatan, seorang mahasiswa astronomi dituntut juga untuk memahami pemrograman, instrumentasi, menulis makalah, presentasi dan berkomunikasi dengan masyarakat awam. Apabila sesorang lulusan astronomi ingin melanjutkan karirnya di bidang astronomi, maka dianjurkan dia meneruskan pendidikannya hingga doktor (S3). Akan tetapi, jika dia tidak memilih untuk berkiprah sebagai astronom peneliti, maka berbekal pengetahuan beragam yang dipelajari di astronomi, serta dasar logika fisika dan matematika yang kuat, lulusan yang memutuskan untuk tidak menekuni dunia astronomi akan memiliki profesi yang beragam. Ada yang berkiprah (dan berprestasi) di bidang satelit dan telekomunikasi, industri, manajemen, keuangan, penerbit, teknologi informasi, instrumentasi, ekonomi, desain, filsafat, industri pertelevisian, pendidikan, seni, dan ada yang kemudian berkiprah sebagai entrepreuneur.
Kuliah di astronomi memang membuka kesempatan untuk berkiprah di berbagai bidang antara lain karena ragam kebutuhan dari mata kuliah yang dipelajari.
Jadi di manakah saya bekerja setelah lulus dari astronomi? Bisa di mana saja!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR