Dua pesawat militer yang membawa 40 peti jenazah para korban jatuhnya pesawat MH17 mendarat di bandara militer Eindhoven, Belanda, disambut upacara perkabungan khusus.
Ke-40 peti jenazah selanjutnya dibawa ke kota Hilversum untuk diidentifikasi.
Rabu 23 Juli itu Belanda memberlakukan hari perkabungan nasional untuk menghormati 298 korban MH17 yang sebagian besar di antaranya adalah warga Belanda. Sebanyak 12 kroban merupakan warga Indonesia.
Sumber intelijen AS mengeluarkan bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatan pemberontak Ukraina pro-Rusia dalam serangan rudal tanggal 17 Juli yang menjatuhkan MH17. Rusia membantah telah mempersenjatai pemberontak.
Sumber militer Inggris menyebut laporan inteljen menunjukkan para pemberontak sengaja mengacak-acak lokasi untuk mengaburkan bukti, memindahkan jenazah, dan menempatkan puing pesawat lain di lokasi.
PBB sudah mengeluarkan sebuah resolusi meminta akses tak terbatas ke tempat lokasi jatuhnya pesawat.
Upacara Megah
Gereja-gereja seluruh Belanda membunyikan lonceng lima menit sebelum pesawat militer dan Australia yang membawa jenazah, mendarat pada pukul 15.45 (20.45 WIB).
Hadir menyambut dengan upacara pernghormatan militer, raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima, PM Belanda Mark Rutte, dan duta besar berbagai negara, termasuk dubes RI, Retno Marsudi.
Upacara penerimaan jenazah dihadiri sekitar 1.000 keluarga korban "berlangsung luar biasa megahnya," tutur Joss Wibisono, seorang penulis Indonesia yang bermukim di Amsterdam.
Joss adalah keponakan Jane Adi Sutjipto, satu dari 12 WNI penumpang pesawat naas itu.
"Suasananya begitu sedih," ungkap Joss sambil tersedu.
Para keluarga korban mengikuti upacara penghormatan namun belum bisa lebih dari itu karena jenazah-jenazah pertama masih harus diidentifikasi lebih jauh. Untuk para korban Indonesia, pemerintah RI mengirim antara lain ahli forensik dari Polri.
Sejak hari Minggu, papar Joss, polisi Indonesia sudah datang membawa sejumlah data pribadi korban guna untuk mencocokkan DNA. Juga dokter gigi Jane Adi Sutjipto datang untuk mencocokkan data gigi.
Simpang Siur
Joss Wibisono mengakui para pihak terkait sangat membantu keluarga korban. "Bukan cuma membantu saya, keluarga yang di Belanda, tapi juga keluarga kami yang di Indonesia. Pihak Malaysia Airlines dan Kementerian Luar Negeri datang kepada kami. Membantu pengurusan segala macam".
Jika identifikasi selesai, yang bisa makan waktu berbulan-bulan, menurut Joss, para keluarga dari Indonesia akan didatangkan ke Belanda, dan setelah itu keluarga yang tinggal di Belanda juga diberangkatkan ke Indonesia, "untuk memakamkan Tante Jane dalam satu liang lahat bersama mendiang suaminya," tutur Joss sambil tersedu.
Sementara itu, masyarakat internasional menuding pemberontak Ukraina yang menguasai kawasan jatuhnya MH17, membesar-besarkan jumlah mayat yang sudah dikumpulkan. Pemberontak menyebut sudah 182 jenazah yang diangkut, namun ahli forensik internasional menyebut jumlahnya paling banyak 200.
Muncul juga tudingan bahwa para pemberontak Ukraina menunda-nunda pengumpulan jenazah.
Namun sebaliknya pemimpin separatis, Alexander Borodai, mengatakan kepada BBC bahwa justru pengamat internasional dari Badan kerja sama pembanunan Eropa, OSCE, meminta mereka membiarkan jenazah untuk dikumpulkan para ahli. "
"Jadi kami menunggu satu hari. Lalu dua hari. Lalu tiga hari. Tapi tak ada satupun ahli yang datang! Membiarkan mayat begitu saja lebih lama, dalam suhu 30 derajat, itu absurd. Benar-benar tak berkemanusiaan. Bagaikan adegan film horor," katanya.
OSCE masih belum memberikan tanggapan terhadap tudingan itu.
Kotak Hitam
Dalam perkembangan lain, pejabat badan keselamatan penerbangan Belanda menyatakan data rekaman suara atau kotak hitam sudah diunduh, berisikan "data yang sahih dari penerbangan itu."
Pemeriksaan kotak hitam berlangsung di kantor busat Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Inggris di Farnborough.
Di Washington, pejabat inteljen memapar bukti yang mereka kumpulkan yang menunjukkan peran para pemberontak Ukraina.
"Buktinya kuat sekali bahwa (yang menjatuhkan MH17) adalah rudal SA-11 yang ditembakkan dari timur Ukraina, yang dibantu oleh Rusia," kata pejabat yang tak bisa disebut namanya.
Bukti inteljen meliputi gambar satelit yang memperlihatkan fasilitas yang diduga tempat latihan pemberontak di kota Rostov, Rusia. Serta gambar yang diduga peluncur rudal darat-ke-udara di kawasan pemberontak, dan analisis rekaman percakapan pemberontak Rusia yang mengakuy menjatuhkan pesawat itu.
Sementara itu pertempuran antara tentara Ukraina dan pemberontak terus berlangsung. Pemberontak mengaku telah pmenjatuhkan sebuah pesawat militer Ukraina.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR