Nationalgeographic.co.id-Orang tua dan guru di seluruh dunia berusaha keras untuk mendidik anak-anak. Mereka mendorong anak-anak berusia empat tahun untuk membaca kata-kata seperti anjing, tikus, dan kucing, dan juga untuk mengucapkan tiga kata emas, 'tolong, terima kasih, maaf', dan untuk menulis semua surat mereka dalam garis putus-putus. Namun, satu kekhasan yang dimiliki sebagian besar anak-anak yang membuat orang dewasa frustrasi adalah menulis R, S, dan B terbalik!
Anak-anak kecil ini mungkin bingung mengapa guru mereka terus menyuruh mereka membalik huruf, tetapi dengan latihan dan koreksi berulang, anak-anak secara bertahap mulai menulis huruf menghadap ke arah yang benar.
Namun, anehkah anak-anak menulis huruf tertentu dengan cara terbalik?
Baca Juga: Mainan Tertua Ini Diyakini 'Hadiah' Perjalanan Anak ke Akhirat
Mirror Writing
Tulisan cermin (Mirror writing) adalah tulisan yang akan terlihat benar jika dipantulkan di cermin. Penulisan berjalan berlawanan arah dengan skrip bahasa yang normal—kanan ke kiri, dengan huruf-huruf individual dibalik.
Mirror writing tidak sepenuhnya anomali dan bahkan orang dewasa dapat melakukannya dalam kapasitas tertentu. Jika Anda tidak kidal, cobalah menulis dengan tangan kiri. Anda mungkin menemukan bahwa tangan kiri Anda cenderung untuk menulis huruf secara terbalik, artinya Anda harus secara aktif menekan keinginan untuk membalik tulisan Anda ke orientasi "kanan". Penelitian telah menunjukkan fenomena ini dalam skala yang lebih besar.
Leonardo da Vinci, yang kidal, menulis cermin hampir secara eksklusif. Para ilmuwan dan sejarawan yang masih bingung tentang hal ini telah mengatakan dalam sebuah jurnal berjudul Mirror Writing, Left-handedness, and Leftward Scripts bahwa da Vinci menderita cedera pada tangan kanannya dan karena itu menulis dengan tangan kirinya, sementara yang lain mengatakan bahwa ia mengalami strok, yang membuatnya menjadi penulis terbalik.
Baca Juga: Ingin Bernostalgia? Telisik Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak.
Kenapa Anak-anak Menulis Terbalik ?
Macdonald Critchley, seorang peneliti yang menulis salah satu makalah pertama tentang penulisan cermin pada tahun 1926, berkata bahwa anak-anak secara mudah melupakan orientasi huruf-huruf tertentu.
“Dalam kasus anak-anak yang belajar menulis, untuk beberapa waktu tetap ada unsur keraguan tentang orientasi yang benar dalam ruang tidak hanya huruf,” ujarnya dalam jurnal, The Significance of Mirror Writing yang dia tulis.
Penelitian selanjutnya mencatat bahwa anak-anak cenderung menulis huruf dan angka yang menghadap ke kiri (seperti angka 3) lebih sering daripada yang menghadap ke kanan (seperti D). Salah satu alasannya, seperti yang kemukakan para peneliti, adalah bahwa anak-anak mengubah semua huruf menjadi huruf hadap kanan ketika mereka tidak dapat mengingat orientasi yang benar. Ini masuk akal, karena sebagian besar huruf asimetris menghadap ke kanan, artinya memiliki perpanjangan di sisi kanan (E, D, B).
Studi-studi ini dan hipotesis yang mereka ajukan masih belum menjelaskan mengapa anak-anak tidak sepenuhnya menulis terbalik.
Untuk menyederhanakan masalah ini, kita tahu bahwa otak tidak berhenti berkembang sampai akhir masa remaja, dan otak muda masih lebih lunak. Bagaimana otak muda memproses gambar secara berbeda dari otak yang lebih tua dan lebih dewasa? Menulis terbalik mungkin memberi kita wawasan tentang itu.
Sebagian besar penelitian ini dilakukan dengan ukuran sampel yang kecil (antara 30 dan 100 subjek). Selain itu, tidak ada yang sepenuhnya memahami bagaimana sistem visual bekerja atau sejauh mana fungsi kognitif tertentu dari otak memengaruhi penulisan terbalik secara spontan pada anak-anak. Sebagian besar informasi neurologis yang kita miliki tentang penulisan cermin berasal dari cedera neurologis, seperti strok.
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR