Nationalgeographic.co.id—Untuk pertama kalinya sebuah kamp perang yang digunakan selama lebih dari satu abad ketika pasukan Kristen dan Islam berjuang di Tanah Suci telah ditemukan. Barang-barang yang ditemukan di kamp di dekat mata air Tzippori itu menjelaskan apa yang akan dilakukan para prajurit saat berkemah menunggu perang.
Berdasarkan hasil eksplorasi arkeologis, bukti-bukti menunjukkan bahwa dulunya para komandan biasa cekcok sehingga para pasukan mereka ikut terganggu. Para prajurit biasa meredakan ketegangan akibat percekcokan tersebut bukan dengan minum dan pesta pora, melainkan dengan mengganti paku besi di sepatu kuda mereka.
Sejarah mencatat, setelah menjalani malam tanpa tidur, pada 3 Juli orang-orang Franka dari Pasukan Salib berbaris keluar dari Tzippori, baik menuju Tiberias sendiri atau mungkin ke mata air Hattin. Hari itu dilaporkan merupakan hari yang panas terik. Keesokan harinya, 4 Juli, mereka dihancurkan oleh pasukan Ayyubiyah milik Sultan Salahuddin Al Ayyubi dalam Pertempuran Hattin.
Source | : | Haaretz |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR