Konon, pada pertengahan abad ke-19, Elizabeth Gregory, ibu dari seorang kapten kapal yang berasal dari New England, membuat adonan yang digoreng kering untuk perbekalan perjalanan panjang anaknya. Ada yang mengatakan bahwa ibu Gregory meletakkan kacang di bagian tengah dan dari sinilah kata 'doughnut' berasal.
Donat tampil di buku resep yang berasal dari Inggris, dan masuk ke dalam bab mengenai masakan Amerika pada 1810. Karena itulah Paul R. Mullins melihat makanan ini sebagai evolusi dari budaya pangan Amerika. Mulllins adalah seorang ahli antropologi dari Indiana University-Purdue University, Indianapolis. Ia menulis sebuah buku berjudul Glazed America: A Histoy of the Doughnut.
Menurutnya dalam budaya pop, simbol donat melekat kuat pada sosok Homer Simpson. Mullins menduga, saat itu para penonton lebih menerima donat karena Homer tak peduli dengan bentuk badannya saat menyantap makanan itu.
Lalu, mengapa bagian tengah donat berlubang?
Menurut Mullins, walau tak seorang pun tahu jawaban pastinya, jawaban paling logis adalah agar donat dapat matang secara merata.
Mesin donat pertama kali diciptakan pada 1920 di New York City oleh Adolph Levitt yang berasal dari Rusia. Ia terpaksa membuat mesin donat karena permintaan kerumunan penonton teater yang besar. Saat itu pembuatan donat pun menjadi tontonan publik: adonan dibentuk melingkar, dicelupkan ke minyak mendidih, diputar, dan muncul melalui alat seperti ban berjalan satu demi satu.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR