Ribuan warga Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, menggelar minum kopi luwak secara bersama di lapangan Pasar Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Sabtu (2/8).
Aksi itu kemudian mendapat penilaian dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang dihadiri Awan Rahargo dan Angga, yang langsung menyaksikan proses minum kopi warga Sipirok tersebut.
Berdasarkan data yang dikumpulkan tim MURI, minum kopi bersama ini berhasil memecahkan rekor sebelumnya di Yogyakarta yaitu 2.300 orang peminum kopi pada 2012.
"Kami menetapkan minum kopi warga Sipirok ini memecahkan rekor yakni sebanyak 3.060," kata Deputy Manager MURI Damian Awan Rahargo.
Angka sebanyak itu, kata dia, dihitung berdasarkan jumlah cangkir kopi yang terpakai. Sebelumnya panitia menyiapkan 3.600 cangkir kopi.
Minum kopi luwak warga Sipirok merupakan bagian dari kegiatan festival kopi yang digelar warga Sipirok perantau dan warga setempat. Ayub Pulungan, ketua panitia festival kopi menyebut kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan stimulus bagi petani kopi luwak di Sipirok.
Menurut Ayub, kopi luwak Sipirok merupakan kopi premium yang seharusnya memiliki harga tinggi di pasar internasional.
Namun melihat kondisi pertanian kopi belum berkembang dengan baik dan perdagangan kopi di daerah ini tidak membawa keuntungan optimal bagi petani, Ayub bersama para perantau dan pengusaha kopi di daerah menggagas kegiatan promosi kopi Sipirok dalam bentuk festival.
"Ide festival kopi ini timbul saat diskusi kecil bersama beberapa pegiat usaha kopi di Sipirok dan beberapa anak muda yang bergerak di lembaga swadaya masyarakat Ovata Indonesia," ujarnya.
Salah satu agenda festival kopi di antaranya pemecahan rekor MURI. Selain itu ada juga pemilihan Putra Putri Kopi Sipirok, Lokakarya Budidaya Kopi Unggulan, dan pesta rakyat lainnya. Festival Kopi Sipirok digelar sejak Rabu, 30 Juli 2014 dan akan berakhir Minggu, 3 Agustus 2014.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR