Para pejabat Israel dan Hamas mengatakan menerima usulan Mesir untuk gencatan senjata selama tiga hari yang akan dimulai Selasa (5/8) pagi waktu setempat.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan menerima usulan Mesir tanpa prasyarat.
Sementara kelompok militan Hamas mengatakan sudah memberitahu Kairo tentang penerimaan mereka atas gencatan senjata itu.
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah 'masa kemanusiaan' selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Salah satu tujuan dari operasi militer Israel adalah menghancurkan terowongan yang digunakan militan untuk menyerang ke wilayah Israel.
"Namun operasi tidak akan berakhir sampai ketenangan dan keamanan kembali ke warga negara Israel untuk masa yang diperpanjang," tambah Netanyahu.
Gencatan senjata sementara Israel selama tujuh jam berhasil mengurangi kekerasan di Gaza walau Palestina mengatakan Israel sendiri yang melanggarnya dengan menyerang sebuah rumah di Gaza City.
Sementara itu dua serangan ke wilayah Israel dilaporkan mengenai Jerusalem dan Israel mengatakan tembakan roket dari kelompok militan di Gaza terus berlanjut.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas—sebagian besar warga sipil—dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat minggu lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil—termasuk seorang pekerja warga Thailand—dan selebihnya adalah tentara.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR