Level status kegunungapian Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kini sudah turun menjadi status Aktif Normal atau level I. Meski demikian, kawasan kawah masih berbahaya bagi pengunjung.
Mantan Commander Insider Satlak Penanganan Bencana Erupsi Gunung Kelud, Letkol Heriyadi, berharap pemerintah setempat tidak tergesa-gesa membuka kawasan Kelud untuk kunjungan umum.
Saat ini, kata Heriyadi, kawasan sekitar Kelud masih dipenuhi tumpukan material vulkanis. Kondisi strukturnya masih labil sehingga rawan runtuh maupun longsor terutama saat hujan turun.
"Saya tahu di atas masih rawan bagi keselamatan pengunjung," kata perwira yang juga menjabat sebagai Komandan Kodim 0809 Kediri ini, di Kediri, Minggu (10/8).
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto juga menyatakan wilayah kawah Kelud tertutup bagi kunjungan masyarakat. Kerawanan yang sama juga terjadi di sungai-sungai yang menjadi aliran lahar hujan.
Gunung Kelud yang mempunyai ketinggian 1.731 meter diatas permukaan air laut itu turun level status dari Waspada (level II) menjadi Aktif Normal (level I) pada 7 Agustus 2014.
Status ini merupakan status paling dasar setelah gunung tersebut meletus pada 13 Februari 2014. Meski tidak ada korban jiwa secara langsung akibat letusan itu, ribuan warga dari tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang serta Kabupaten Blitar menjadi pengungsi. Letusan tersebut juga membuat beberapa bandara ditutup karena abu vulkanis.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR