Baru-baru ini tim internasional yang terdiri dari para ahli biologi yang bekerja bersama Pemerintah Filipina, mengumumkan genetik terbaru primata jenis tarsius. Tarsius Dinagat-Caraga, spesies primata lucu yang memiliki garis keturunan istimewa (khas) dalam evolusi, ditemukan di wilayah sebelah tenggara Filipina.
Primata yang dideskripsikan sebagai hewan nokturnal bermata besar dan seukuran tangan orang dewasa ini, sangat lucu — bisa bernilai jadi fokus daya tarik ekowisata dengan "mata raksasa, wajah berbulu (berambut), dan telinga uniknya".
Makhluk mungil nan lucu ini diketahui hanya berada di pulau kecil Dinagat, dan pada sudut timur laut pulau yang lebih besar Mindanao. Demikian menurut penjelasan temuan yang telah dipublikasikan di jurnal PLoS ONE.
Riset tersebut disokong pula National Geographic Committee for Research and Exploration. "Kami dengan senang meneruskan dukungan kami bagi penelitian tentang keragaman hayati dan pengakuan terhadap spesies baru bahkan spesies yang [masih] samar-samar," kata John Francis, National Geographic Vice President for Research, Conservation, and Exploration.
"Ini merupakan kunci untuk mengidentifikasi spesies yang dalam ancaman punah, sehingga kita dapat bertindak dengan sesuai, khususnya di area-area yang kaya dan cukup terancam seperti Filipina," ungkapnya.
Hingga penemuan, Daftar Merah IUCN memasukkan sepuluh spesies tarsius. Salah satunya yang termasuk kategori terancam punah tipe Critically Endangered, dua Endangered, dan yang lain antara Vulnerable atau kurang data dalam menentukan status keterancaman.
Tarsius umumnya mengalami tekanan dari hilangnya habitat. Serta ada juga laporan yang mengatakan tarsius diburu untuk dagingnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR