Salah satu program presiden terpilih Joko Widodo adalah mengembangkan sektor kelautan. Indonesia diharapkan menjadi poros maritim dunia.
Landasan utama pengembangan kelautan adalah ekonomi. Pengembangan laut diharapkan dapat meningkatkan devisa dan memperbaiki ekonomi masyarakat wilayah pesisir.
Thombi Layukallo, Direktur Pusat Riset Kendaraan Laut Maju di Universitas Surya menilai, rencana itu bagus. Namun, dasar ekonomi saja tak cukup untuk pengembangan sektor mana pun.
"Pengembangan perlu landasan curiosity," katanya dalam pertemuan kelompok ahli bertema "Peran Iptek dalam Pembangunan Maritim" di Universitas Surya, pada Jumat (29/8).
Menurutnya, kemajuan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat dalam ekonomi tidak hanya didasari oleh strategi ekonomi yang matang, tetapi juga kemajuan dalam iptek.
Menurut Thombi, banyak kemajuan yang mendukung ekonomi berasal dari pengembangan iptek yang berbasis keingintahuan.
Ia mencontohkan, internet yang turut mendukung ekonomi saat ini berkembang bersama dengan riset fisika partikel.
Ia juga menyebut, misi Amerika Serikat mendarat di Bulan telah membangkitkan gairah para perekayasa menghasilkan inovasi baru yang turut mendukung ekonomi.
"Makanya, coba ajak Jokowi blusukan ke dasar laut Banda. Dalam lima tahun bisa dilakukan. Dananya kurang dari Rp1 miliar bisa. Tapi, dampaknya luar biasa," ungkapnya.
Laut Banda memiliki palung dengan kedalaman lebih dari 7.000 meter. Palung itu merupakan yang terdalam di perairan Indonesia.
Dampak pertama adalah kebanggaan masyarakat bahwa Indonesia ternyata bisa menjalankan misi ke dasar Laut Banda.
Selain itu, kalangan ilmuwan juga merasa tertantang dengan misi tersebut. Tantangan ini akan memicu munculnya beragam inovasi.
Yang terpenting, selama proses misi itu, banyak hal bisa ditemukan. Misalnya, potensi hayati laut yang belum terungkap hingga kini.
Thombi mengungkapkan, salah satu pilar pembangunan ekonomi kelautan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab itu, ekonomi kelautan bisa berkembang bila pemerintah memberi keleluasaan dan kesempatan kepada para ilmuwan untuk berkarya dan berkontribusi.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR