Virus baru yang ditemukan ini paling dekat hubungannya dengan virus Sulina dan virus Tamdy, masing-masing terdeteksi di Rumania dan Uzbekistan. Virus tersebut terakhir dilaporkan menyebabkan demam akut pada manusia baru-baru ini di Tiongkok.
Virus itu kemudian dinamakan virus Yezo, sebuah nama historis Jepang untuk Hokkaido, sebuah pulau besar di utara negara tempat virus itu ditemukan. Penemuan ini dibuat oleh para peneliti di Universitas Hokkaido dan rekan-rekannya, dan hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Penyelidikan dan penelitian virus baru tersebut kemudian dilakukan bekerja sama dengan para peneliti di Graduate School of Veterinary Medicine and One Health Research Center of Hokkaido University, Sapporo City General Hospital, Nagaoka Red Cross Hospital, Hokkaido Institute of Public Health, National Institute of Infectious Diseases, Nagasaki University, Rakuno Gakuen University, Health Sciences University of Hokkaido, and the University of Liverpool.
Baca Juga: Selamatkan Kutu Simpanse, Ini Masa Depan Genting Kerabat Terdekat Kita
Keita Matsuno, seorang ahli virologi di Institut Internasional untuk Pengendalian Zoonosis Hokkaido University, mengatakan setidaknya tujuh orang telah terinfeksi virus baru ini di Jepang sejak 2014. "Tetapi, sejauh ini, tidak ada kematian yang dikonfirmasi," kata Matsuno dalam rilis riset Hokkaido University.
Para ilmuwan kemudian memeriksa sampel darah yang dikumpulkan dari pasien rumah sakit yang menunjukkan gejala serupa setelah gigitan kutu sejak 2014. Mereka menemukan sampel positif tambahan dari lima pasien. Pasien-pasien ini, termasuk dua yang pertama, mengalami demam dan penurunan trombosit darah dan leukosit, dan menunjukkan indikator fungsi hati yang abnormal.
Untuk menentukan kemungkinan sumber virus, tim peneliti menyaring sampel yang dikumpulkan dari hewan liar di daerah itu antara tahun 2010 dan 2020. Para peneliti menemukan antibodi untuk virus tersebut pada rusa shika dan rakun Hokkaido. Para peneliti juga menemukan RNA virus pada tiga spesies kutu utama di Hokkaido.
Baca Juga: Virus Misterius Menyebar di Tiongkok, Diduga dari Gigitan Kutu
"Virus Yezo tampaknya telah menyebar di Hokkaido, dan kemungkinan besar virus tersebut menyebabkan penyakit ketika ditularkan ke manusia dari hewan melalui kutu," kata Matsuno.
Seperti yang ditunjukkan oleh pandemi Covid-19 secara dramatis, hewan membawa banyak virus yang tidak diketahui dan beberapa di antaranya dapat menginfeksi manusia. "Semua kasus infeksi virus Yezo yang kita ketahui sejauh ini tidak menyebabkan kematian, tetapi kemungkinan besar penyakit itu ditemukan di luar Hokkaido, jadi kita perlu segera menyelidiki penyebarannya," Matsuno menambahkan.
Tim peneliti sekarang berencana untuk melacak kemungkinan penyebaran virus baru tersebut secara nasional pada hewan liar dan pasien. Dan para peneliti mengatakan lebih banyak rumah sakit harus menguji virus pada pasien yang mengeluhkan gejalanya.
Baca Juga: Peneliti Memperjuangkan Kutu dan Parasit Agar Terhindar dari Kepunahan
Source | : | Nature Communications,Hokkaido University Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR