Misi Rosetta yang bermaksud mendarat pada sebuah komet tahun ini, telah mengidentifikasi lokasi yang aman untuk mendarat.
Para ilmuwan dan insinyur selama berminggu-minggu mengkaji bukit es selebar empat kilometer yang dikenal dengan nama 67P, menjadi lokasi untuk menaruh sebuah robot kecil.
Mereka memiliki tempat yang diharapkan adalah daerah yang cukup rata. Tetapi tim tidak memandang pekerjaan ini akan mudah dilakukan, lapor wartawan BBC Jonathan Amos.
Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang saat ini berada pada jarak 440 juta kilometer dari bumi, bentuknya agak tidak beraturan.
Daratan komet ditandai dengan lekukan dalam dan tebing tinggi. Daratan yang sepertinya rata pun kemungkinan berisi batu dan patahan berbahaya.
Perencanaan yang seksama dan keberuntungan diperlukan untuk menghindari berbagai bahaya ini. Analisa sebelum misi dilakukan mengisyaratkan kemungkinan keberhasilan pendaratan sebesar 70 persen hingga 75 persen.
Bentuk 67P memperbesar kemungkinan ini, kata manajer proyek Badan Angkasa Luar Eropa (ESA) Fred Jansen. "Pada akhirnya, Anda hanya akan mengetahuinya saat sudah mendarat.
Kemungkinannya menjadi 100 persen atau nol persen. Seperti itulah keadaaannya," kata Jansen kepada BBC. Rosetta akan terus mengikuti 67P selama paling tidak setahun.
Robot ini akan mendapatkan pandangan luas terhadap komet saat condong mengelilingi matahari.
Es 67P akan mencair, menyemburkan gas dan awan abu ke angkasa luar. Penyelidik utama sistim kamera Osiris Rosetta, Holger Sierks, tidak lama lagi akan mendapatkan gambar daratan 67P.
"Saya merasa ini adalah saat bersejarah bagi ilmu pengetahuan. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, ini adalah langkah kuantum dalam ilmu pengetahuan komet," katanya kepada BBC.
Sierks menambahkan misi akan mendapatkan resolusi sampai sentimeter, sehingga kita akan lebih mengetahui asal Sistem Tata Surya dan unsur pembentuknya 4,5 miliar tahun lalu.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR