Festival Danau Toba yang sudah terselenggara dua tahun terakhir telah memberi dampak pada kunjungan wisatawan ke Sumatra Utara. Namun, masih membutuhkan waktu agar Danau Toba dikenal dunia. Kedatangan turis asing ke Danau Toba baru akan dirasakan warga sekeliling Danau Toba dan Sumut lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan hal itu saat membuka Festival Danau Toba di Museum Batak TB Silalahi Center, Balige, Toba Samosir, Rabu (17/9). Ia yakin Danau Toba akan semenarik Bali.
”Bali saja dikenal setelah 20 tahun melakukan promosi. Saya yakin lima hingga sepuluh tahun lagi Danau Toba atau Sumut akan dibanjiri masyarakat dunia karena festival yang dilakukan setiap tahun ini merupakan bagian dari promosi,” ujar Sapta.
Tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengundang beberapa wartawan dari Malaysia, Thailand, Irlandia, Belanda, Jerman, dan Inggris untuk memublikasikan Festival Danau Toba ke luar negeri.
Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sumut terus meningkat. Pada 2010 jumlah wisman 191.466 orang dan tahun 2013 menjadi 259.299 orang. Gatot mengatakan, jumlah wisatawan perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan perbaikan infrastruktur, serta peningkatan kualitas produk wisata dan sumber daya manusia.
”Pariwisata merupakan kerja kolektif dan terintegrasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Kami ajak semua pihak bekerja sama membangun pariwisata Sumut,” ujarnya.
Rona, pemilik rumah makan Gumarang di Balige, mengatakan, Festival Danau Toba belum berdampak pada warga. ”Rumah makan kami biasa saja (tidak menjadi ramai). Memang tadi pejabat-pejabat makan di sini, tetapi belum ada peningkatan wisatawan. Hotel-hotel memang penuh, tetapi kebanyakan diisi panitia dan pejabat,” katanya.
Festival Danau Toba 2014 digelar hingga Minggu (21/9). Upacara pembukaan diawali dengan tari Tumba Batak Toba yang dibawakan oleh puluhan pelajar sekolah dasar. Pertunjukan dilanjutkan dengan tari tortor dan Maminta Gondang serta pertunjukan permainan tradisional Batak Margala. Ulos sepanjang 433 meter direntangkan di sepanjang jalan menuju lokasi acara.
Seusai pembukaan, pejabat dan jurnalis asing diajak mengendarai becak motor khas Balige menuju acara Pameran Ekonomi Kreatif di Lapangan Sisingamangaraja XII. Di lapangan juga digelar tari tortor kolosal.
Meskipun di lokasi acara berlangsung meriah, di jalur lintas Sumatra yang masuk Kabupaten Toba Samosir hanya satu-dua terlihat spanduk ada kegiatan besar di kabupaten ini.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR