Pejabat badan antariksa Amerika Serikat (NASA) bahwa lembaga itu telah gagal melaksanakan misi yang ditugaskan Kongres untuk mencari 90 persen asteroid yang potensial berbahaya dan terbang dekat Bumi.
Inspektur jenderal NASA, Paul Martin, pada Senin (15/9) mengkritik program Obyek Dekat Bumi NASA sebagai kurang memiliki staf dan dikelola dengan buruk.
Dalam laporannya, ia mengatakan program itu sejauh ini menemukan hanya 10 persen dari asteroid dan obyek-obyek lain yang lebih besar dari 140 meter terbang di dalam wilayah berjarak 45 juta kilometer dari Bumi.
Program ini bertugas menemukan 90 persen dari obyek-obyek ini. Laporan inspektur jenderal tersebut mengatakan program itu sepertinya akan melewati tenggat 2020.
Sebagian besat obyek dekat Bumi secara tidak berbahaya hancur sebelum menghantam planet ini.
Namun sebuah asteroid yang relatif kecil meledak di atas Chelyabinsk di utara Rusia tahun lalu dengan kekuatan 30 bom atom. Lebih dari 1.000 orang terluka akibat pecahan benda yang beterbangan.
"Riset baru-baru ini menunjukkan bahwa peristiwa sejenis Chelyabinsk dapat terjadi setiap 30 sampai 40 tahun," ujar Kantor Inspektur Jenderal, menambahkan bahwa sebagian besar dampaknya akan terjadi di laut dibandingkan di wilayah-wilayah berpenduduk.
Para ahli sejarah yakin benda selebar 10 kilometer menghantam Bumi sekitar 66 juta tahun yang lalu di wilayah yang kini merupakan Meksiko, menewaskan hampir seluruh kehidupan di planet ini dan menyebabkan dinosaurus punah.
Sejak 1998, NASA telah menghabiskan sekitar US$100 juta untuk program-program untuk menemukan, mengevaluasi dan menanggulangi ancaman potensial dari benda antariksa.
Laporan tersebut membuat lima rekomendasi untuk meningkatkan upaya pendeteksian asteroid NASA, termasuk menambah setidaknya empat sampai enam pegawai untuk membantu mengelola program dan mengkoordinasi proyek-proyek dengan badan AS dan internasional dan dengan inisiatif-inisiatif yang didanai swasta.
Wakil Direktur NASA untuk bidang sains, John Grunsfeld mengatakan dalam surat kepada Martin bahwa ia berharap program Obyek Dekat Bumi (NEO) yang baru akan mulai bekerja pada 1 September 2015. (VOA/Reuters)
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR