Keanggotaan Facebook dan Google+ terbuka untuk siapa pun, tetapi tidak demikian halnya dengan Netropolitan, ini jejaring sosial khusus untuk orang berdompet tebal. Jejaring sosial Netropolitan adalah jejaring sosial untuk orang-orang kaya.
Untuk menjadi anggotanya saja, seorang peminat harus merogoh kocek sebesar 9.000 dollar AS atau lebih dari Rp100 juta di tahun pertama. Biaya itu masih ditambah lagi dengan iuran tahunan sebesar 3.000 dollar AS yang wajib dibayar kalau tidak mau didepak dari keanggotaan.
Persyaratan lain untuk bergabung ke Netropolitan, mencakup usia minimal 21 tahun dan kesediaan untuk tidak mengungkap identitas sesama anggota. Adapula larangan mengambil screenshot.
Dengan cara ini Netropolitan memastikan diri sebagai jejaring sosial yang aman sekaligus hanya berisi orang-orang kaya saja. Namun hal ini mengundang cibiran banyak orang yang menganggap Netropolitan terlalu eksklusif dan diskriminatif.
Aneka komentar miring itu diduga muncul karena Netropolitan memakai tagline berada elitis seperti "Berteman dengan orang yang status sosialnya sama tapi di luar lingkaran sosial Anda" dan "Netropolitan: klub online untuk orang yang uangnya lebih banyak daripada waktunya."
Netropolitan didirikan oleh komposer asal New York, James Touchi-Peters. Tampilan jejaring sosial ini mirip Google+ yang lebih disederhanakan, dengan foto profil berbentuk bulat, serta ikon notifikasi, pesan, aktivitas, dan keterangan lokasi.
Pihak Netropolitan mengatakan telah berhasil mengumpulkan "ratusan" anggota sejak diluncurkan pada awal minggu ini, tetapi angka persisnya tidak dijelaskan.
Pada saat peluncurannya, situs Netropolitan disebutkan sempat mengalami crash karena banyaknya pengunjung yang penasaran seperti apa bentuk "Facebook"-nya orang kaya itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR