18 April 2014, sebuah bentukan es masif yakni bongkah raksasa yang dikenal dengan serac, meluncur ke bawah dari Gunung Everest, menimbulkan longsor es dan salju yang melalui Khumbu Icefall—zona yang terkenal berbahaya antara Base Camp dan Camp I. Peristiwa tersebut menewaskan 16 sherpa.
(Baca juga selengkapnya dalam artikel feature: Nestapa di Ancala)
Hingga sekarang tidak diketahui tepatnya asal arahnya, ataupun besar kekuatan longsor ini. Begitu pula bagaimana kronologi longsor salju Everest.
Kartografer dan editor senior National Geographic Martin Gamache, dalam upaya mencari jawaban sumber tragedi itu, mencoba membandingkan dua foto satelit Everest sebelum dan sesudah kejadian.
Diambilnya foto sebelas hari sebelum kecelakaan, tanggal 7 April 2014 — dan delapan hari setelahnya, tanggal 26 April 2014.
Memang teramati, ada bongkahan raksasa dengan luasan permukaan sekitar 488 meter persegi di foto 7 April, yang sudah nihil di foto kedua 26 April.
Dari situ, dia pun bisa menunjukkan dari mana longsor dimulai.
Berikutnya, Gamache menghitung ukuran rekahan es yang "terlepas" itu. Lihat lebih jelas analisis ukuran bagian es yang longsor di infografik:
"Angka-angkanya cukup kasar, tapi jauh lebih mendekati daripada angka-angka yang telah dipublikasikan hingga saat ini," katanya, "Melihat ukurannya [longsoran es], saya terkesan. Tapi jadi sedikit emosional saat saya sepenuhnya menyadari apa yang saya lihat," lanjutnya.
"Rasa puas saya memecahkan misteri ini berganti kesedihan mendalam karena mengidentifikasi secara akurat hal yang telah membunuh banyak orang."
Lantas, apa yang memicu kolom es patah? Ya, apa pemicu longsor tetap tak diketahui dengan jelas. Namun, Gamache mengatakan, "Gravitasi dapat menyebabkan hal-hal semacam ini."
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR