Nationalgeographic.co.id—Telah ditemukan sebuah gereja di kota kuno Priene, Turki. Situs arkeologi ini terletak di area perbatasan desa Güllübahçe, 15 kilometer barat daya kota Söke di provinsi Aydın.
Reruntuhan gereja yang ditemukan ini berasal dari 1.600 tahun yang lalu. Dilansir dari Anadolu Agency (AA) Ali Altin, seorang akademisi di Universitas Bursa Uludag menjelaskan mengenai gereja tersebut.
“Kami menemukan bahwa lantai gereja terdiri dari batu–batu berukuran kecil yang disatukan, ditutupi dengan mosaik yang dihiasi motif geometris,” ujar Ali Altin kepada Anadolu Agency.
Dia juga menambahkan dinding bagian dalam bangunan ditutupi dengan lukisan memanjang. Untuk lukisan dinding (mural) ini terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda.
“(Hal tersebut) memberitahu kita bahwa gereja digunakan mulai dari fase pertama periode Kekristenan awal hingga periode akhir era Bizantium,” jelasnya.
Gereja ini bertempat di area yang digunakan sebagai pemakaman. Gereja dengan bentuk persegi panjang ini juga dikenal sebagai Pompeii dari Anatolia.
Gereja ini tidak seperti gereja dan kuil lain yang ditemukan sebelumnya. Melansir Hurriyet Daily News, Ali Altin menuturkan bahwa gereja ini diduga dibangun oleh kelompok Kristen pertama di Priene.
“Gereja ini mungkin bangunan yang digunakan orang Kristen pertama di sini untuk ibadah kolektif dan (gereja) dibangun untuk tujuan ini. Hal tersebut mungkin dikatakan sesuai dengan informasi yang didapat dari temuan. Kita dapat mengatakan bahwa itu adalah gereja yang paling awal (di Priene)” ujarnya.
Baca Juga: Temuan Sekitar 10.000 Rangka Manusia di Situs Bekas Gereja Abad Ke-18
Pada sisi barat gereja terdapat halaman. Karena gereja ini merupakan bangunan yang dibuat oleh komunitas Kristen pertama di Priene, maka keberadaannya sangat penting bagi para ahli.
Selanjutnya, Ali Altin mengatakan mereka berencana untuk menyelesaikan pekerjaan ini dalam beberapa tahun dan membuka bangunan bersejarah untuk pengunjung. Proses penggalian di kota kuno Priene sudah dimulai oleh para arkeolog Jerman pada tahun 1895.
Sejak saat itu berbagai bangunan ditemukan, mulai dari kuil, teater, agora, bangunan umum, toko hingga bangunan untuk sarana pendidikan. Ali Altin mengatakan Priene dikenal sebagai wilayah di mana sains dan seni berkembang.
Kota kuno ini merupakan rumah bagi filsuf Yunani terkenal, Bias of Priene, salah satu dari Tujuh Orang Bijak Yunani (Seven Sages). Adapun daya tarik dari kota kuno ini antara lain, Kuil Athena Polias, Kuil Demeter, teater, dan tempat suci bagi dewa Mesir.
Sedikit informasi mengenai Kuil Athena Polias yang menjadi daya tarik kota kuno ini terletak di atas bukit. Dibangun oleh Pythius, diduga arsitek dari Mausoleum Halicarnassus. Kuil ini dikenal pada zaman kuno sebagai contok klasik dari gaya Ionic murni.
Lebih lanjut mengenai kota kuno Priene, melansir Britannica, sisa–sisa dari peradaban masa lalu tempat ini terpelihara dengan baik dan menjadi sumber utama informasi tentang perencanaan kota Yunani kuno.
Baca Juga: Penemuan Terbaru: Gereja Bizentium di Israel 'Untuk Seorang Martir'
Priene memiliki enam jalan utama yang membentang dari timur–barat dan 15 jalan bersilangan di sudut kanan, semuanya memiliki jarak yang sama. Kota ini dibagi menjadi kurang lebih 80 blok atau insulade dengan masing–masing berukuran rata–rata 46 meter kali 34 meter.
Sekitar 50 insulae dikhususkan untuk rumah–rumah pribadi. Pada bagian tengah kota, tidak hanya ada Kuil Athena tetapi juga agora, stoa, aula pertemuan, serta teater dengan bangunan panggung yang terpelihara dengan baik.
Sedangan pada bagian terendah terdapat gymnasium dan stadion. Untuk rumah–rumah pribadi biasanya terdiri dari halaman bentuk persegi panjang yang dikelilingi oleh tempat tinggal dan gudang.
Source | : | britannica,Anadolu Agency,Hurriyet Daily News |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR