Ada solusi untuk mengatasi kelumpuhan, yaitu dengan cara menyuntikkan sel-sel saraf pada otak ke tulang belakang. Pengobatan ini terbukti berhasil pada Darek Fidyka, yang mengalami kelumpuhan dari dada ke bawah akibat tusukan di punggungnya empat tahun lalu. Saat ini Fidyka sedang belajar berjalan lagi.
Pengobatan ini dikembangkan oleh para peneliti di Inggris dan Polandia, melibatkan pengambilan salah satu olfactory bulb (struktur dalam otak yang memungkinkan Anda untuk membaui), lalu menumbuhkan sel dari bulb tersebut, kemudian menyuntikkan sel-sel ke daerah yang rusak dari sumsum tulang belakang Fidyka. Para peneliti tertarik pada sel-sel dari olfactory bulb karena saraf dalam sistem penciuman adalah satu-satunya bagian dari sistem saraf manusia yang dikenal untuk tumbuh kembali setelah rusak, dengan bantuan sel penciuman ensheathing.
Para peneliti sedang mencari cara untuk mengurangi penggunaan teknik invasif di masa depan, karena melakukan operasi otak untuk mengekstrak jaringan penciuman bukanlah ide yang menarik, lebih kurang kepada mereka yang lumpuh.
"Hasil operasi ini sangat mendorong, namun, hasil ini perlu dikonfirmasikan dalam kelompok yang lebih besar, dari pasien dengan cedera serupa. Sementara itu, kami sedang menyelidiki teknik bedah untuk mengurangi akses yang invasif ke olfactory bulb," kata tim medis dalam sebuah pernyataan.
Sekarang, 19 bulan setelah operasi tersebut, Fidyka mulai bisa merasakan bagian bawah tubuhnya yang lumpuh, dan setelah terapi fisik yang intensif ia mampu berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan. Dan walaupun kehilangan satu dari olfactory bulb-nya, Fidyka tetap bisa menggunakan indera penciumannya.
"Menurut saya, cukup realistis jika suatu hari nanti saya independen. Saya belajar, bahwa kita tidak boleh putus asa dan harus tetap berjuang, karena masih ada banyak kesempatan dalam hidup," Fidyka mengatakan kepada BBC.
Mitologi Dayak Kalimantan: Orangutan Sebagai Spesies Istimewa Bagi Masyarakat Adat
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR