Dengan robot-robot yang semakin dikembangkan dengan berbagai manfaat dan fungsi, apakah mungkin ada robot yang bisa membantu Ebola? Para peneliti menciptakan robot berespon bencana untuk menggantikan manusia karena robot mampu bekerja di lingkungan yang berbahaya.
Dalam kasus Ebola, robot dapat menggantikan manusia ketika mengurus pasien Ebola, atau membakar jenazah pasien Ebola yang meninggal. Hal ini akan sangat membantu menghentikan wabah, dan mengurangi angka kematian yang kian meningkat. Sehingga tidak ada manusia yang akan berisiko terinfeksi.
Para insinyur robot bekerja sama dengan Kebijakan Sains dan Teknologi dari Kantor Gedung Putih dan akan bertemu untuk membicarakan mengenai bagaimana robot mampu bekerja di klinik-klinik Afrika dan juga Amerika. Namun, ternyata robot yang sudah ada zaman sekarang masih kurang canggih untuk diberikan tugas menangani Ebola.
Di beberapa rumah sakit sudah ada teknologi robot yang membantu pekerjaan manusia. Robot seperti telepresence, yang membantu dokter memeriksa pasiennya dari jarak yang jauh. Robot seperti ini mungkin akan berguna dalam kasus Ebola di Amerika, di mana beberapa ahli fisika telah menemukan virus ini sebelumnya.
Defense One melaporkan mengenai robot canggih yang mungkin dapat ditugaskan dalam Ebola, yaitu sebuah robot yang dibangun oleh Tokyo Fire Department di tahun 2008. Pasalnya robot ini diciptakan untuk mengeksekusi jenazah. Namun, belum ada kejelasan apakah robot ini akan berguna atau tidak, tergantung pada kondisi keluarga yang ditinggalkan. Apakah mereka rela sebuah mesin buatan manusia menangani keluarga mereka yang meninggal?
Para insinyur yang menghadiri workshop pada bulan November mendatang akan berfokus pada hal-hal yang dibutuhkan oleh orang-orang di sana, kata ilmuwan komputer Texas A&M, Robin Murphy, kepada Computerworld.
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR