Pembuat roket nirawak yang meledak saat diluncurkan bertekad akan mencari penyebab insiden tersebut.
Antares, roket setinggi gedung 14 lantai yang dibangun Orbital Sciences Corp, meledak beberapa detik setelah lepas dari lokasi peluncuran di Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat, pada Selasa (28/10) waktu setempat.
Selang beberapa saat seusai kejadian, para kru Orbital Sciences bertolak ke lokasi fasilitas Badan Antariksa AS (NASA) untuk meninjau puing-puing roket Antares.
“Kami tidak akan meluncurkan lagi sampai kami memahami akar penyebab,” kata Frank Culbertson, wakil direktur eksekutif Orbitas Sciences Corp.
Kepada BBC dia mengatakan, investigasi bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Ketika diluncurkan, roket Antares membawa suplai seberat nyaris 2.200 kilogram untuk para astronaut di Stasiun Luar Angkasa (ISS).
Suplai itu terdiri dari peralatan uji aliran darah ke otak manusia dan alat analisis meteor. Ada pula perlengkapan untuk menganalisis sistem kekebalan tubuh saat bepergian ke luar angkasa.
Dari muatan itu, juga terdapat suplai makanan seberat 600 kilogram.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR