Lebih dari tiga tahun setelah dimulainya pembersihan masif pembangkit listrik tenaga nuklir di daerah yang rusak akibat tsunami di Jepang. Tetapi hanya sedikit sekali pekerja yang difokuskan pada tugas-tugas kunci seperti menyiapkan pembukaan reaktor-reaktor yang rusak dan menyingkirkan batang-batang bahan bakar radioaktif.
Hampir semua pekerja di PLTN Fukushima Daiichi didedikasikan untuk masalah yang sangat mengganggu, yakni masih terus meningkatnya jumlah air tercemar yang digunakan untuk mencegah reaktor-reaktor yang rusak terlalu panas.
Jumlah air tersebut bertambah banyak karena air tanah memasuki bangunan-bangunan reaktor.
Ratusan tangki raksasa berwarna biru dan abu-abu untuk menyimpan air radioaktif, dan bangunan-bangunan untuk menyimpan peralatan pengolahan air yang secara pesat menggenangi PLTN, tempat inti-inti dari tiga reaktor meleleh menyusul gempa bumi dan tsunami 2011.
Para pekerja membangun lebih banyak tangki saat para wartawan asing berkunjung Rabu (12/11). "Air yang tercemar adalah masalah yang paling mendesak yang harus diatasi. Tidak ada keraguan mengenai hal itu," ujar Akira Ono, kepala PLTN.
"Upaya kita untuk menanggulangi masalah ini sedang dalam puncaknya sekarang. Meski saya tidak dapat mengatakan secara pasti kapan, saya harap situasi akan membaik ketika langkah-langkah mulai berdampak."
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR