Laidback Blues Record Store juga ikut mengambil bagian di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Para pecinta musik piringan hitam tidak perlu bingung dan khawatir lagi karena berbagai piringan hitam di Laidback Blues Record bisa Anda cari. Bahkan kondisinya masih sangat bagus.
Dekorasi kios Laidback Blues Record Store sangat menarik, dengan gaya moderen dan sangat mengikuti zaman. Banyak stiker-stiker yang ditertempel di pintu kiosnya, banyak bendera warna-warni, dan ada lukisan seni di atas pintu kios tersebut. Di dalamnya pun memakai pendingin ruangan yang membuat badan menjadi sejuk. Terlihat bahwa sang pemilik sangat niat mendekornya padahal samson mengaku konsepnya serba mendadak.
Samson pemilik toko piringan hitam membuat pasar santa semakin dikenal, memulai usahanya sejak bulan Agustus lalu. Sebelum membuka usaha di Pasar Santa, Samson hanya menjual di online dan memilih Pasar Santa karena aksesnya mudah, “saya rasa kalau jual barang hobi di mana saja bisa, saya sudah dua tahun memulai usaha ini di online sebelum di sini,” ujar Samson.
Berbagai jenis koleksi musik yang dijual, mulai dari rock, progressive rock, soul, pop rock, grunge, hingga koleksi dari negeri sendiri seperti koleksi dari (alm) Benyamin S.
Jika Anda yang ingin memborong piringan hitam ini, jangan khawatir. Sebab harga yang dijualnya terbilang murah, harga mulai di bawah seratus ribu hingga jutaan rupiah.
Sebenarnya Samson sang pemilik kios Laidback Blues itu sempat mendapatkan masalah terkait kios yang disewanya. Samson mengaku awal dia menyewa kios tersebut dari pemasaran Pasar Santa, tapi ternyata kios yang disewanya bukanlah pemilik PD. Pasar Jaya.
Samson menyewa kios itu selama dua tahun sempat mendapatkan surat peringatan bahwa ia harus membeli kios tersebut. Jika tidak kios yang baru dibukanya akan ditutup. Samson menjelaskan ia tidak tahu menahu terkait permasalah kios yang ternyata bukan milik PD. Pasar Jaya.
“Saya cek ke kepala pasar, Pak Bambang, dan kata pak Bambang yang berhak menyegel itu kepala pasar,” tangkas Samson saat menjelaskan kejadian tersebut.
“Tapi permasalahannya sekarang sudah beres, pihak IWN yang membeli kios ini dan saya tetap di sini selama dua tahun,” tambah Samson.
Ia berharap para penjual di Pasar Santa diberi kenyamanan sehingga membuat para penjual menjadi semangat. Samson Juga berharap akan lebih banyak orang yang mendengar piringan hitam karena sekarang lebih dimudahkan, tidak harus mencari di Blok M, dan jalan surabaya sebab di Pasar Santa sudah ada.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Puri |
KOMENTAR