Berwisata ke luar negeri tetap menjadi favorit turis asal Indonesia pada liburan akhir tahun 2014 ini.
Peningkatan jumlah pelanggan yang didapatkan agen wisata, adalah salah satu indikatornya.
Meity Monica, Direktur Manajemen Perjalanan Panorama Tours di Jakarta (23/12) mengatakan, penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan minat wisatawan Indonesia ke luar negeri. Keputusan pelanggan yang telah melakukan persiapan jauh-jauh hari menjadi penyebabnya.
"Mayoritas dari sekitar 7.000 pelanggan kami bepergian ke luar negeri akhir tahun ini. Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen daripada tahun lalu," katanya.
Kawasan yang menjadi tujuan favorit wisatawan Indonesia adalah Eropa. Musim dingin yaang tengah berlangsung di Finlandia, Inggris, dan Perancis, dilengkapi dengan hujan salju, menjadi daya tariknya.
Selain itu, sejumlah negara di Asia, misalnya Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, juga menjadi alternatif tujuan wisata.
"Akhir tahun selalu menjadi musim puncak liburan ke luar negeri. Hanya sebagian kecil pelanggan kami memilih wisata dalam negeri dengan tujuan utama: Bali," tuturnya.
Geliat wisata dalam negeri
Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Yanti Sukamdani memprediksi, melemahnya nilai tukar rupiah pun makin meningkatkan gairah warga Indonesia berwisata dalam negeri. "Harga tiket pesawat naik dahsyat selama liburan Natal dan Tahun Baru, tetapi dianggap masih lebih murah ketimbang di luar negeri," kata Yanti.
Beberapa kota yang mengalami peningkatan kunjungan wisatawan adalah Makassar (Sulsel), Balikpapan (Kaltim), dan Bintan (Kepri). Menurut Yanti, pengelola hotel umumnya sudah siap menghadapi lonjakan wisatawan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR