Puncak peringatan 10 tahun tsunami Aceh digelar Jumat pagi (26/12) di Banda Aceh untuk mengenang bencana yang menewaskan 127.000 orang dan 90.000 hilang.
Acara akan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah duta besar dan berbagai organisasi yang terlibat dalam penanganan bencana dan rekonstruksi.
Hujan terus menerus selama beberapa hari terakhir baru berhenti sekitar Kamis tengah malam sehingga lapangan becek. Panitia penyelenggara berusaha mengurangi genangan air dengan membuat saluran-saluran kecil.
Selain pejabat tinggi dan duta besar dari negara penyumbang, upacara puncak juga terbuka bagi warga. Namun belum diketahui apakah mereka akan memadati lapangan karena kondisi lokasi dan cuaca yang mendung.
Hari ini juga di kampung-kampung pesisir diadakan acara doa dan acara kumpul-kumpul warga untuk mengenang para korban bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004.
Acara doa bersama rutin diadakan setiap tanggal tersebut, bahkan di berbagai kampung berlangsung selama beberapa hari menjelang peringatan puncak.
Meskipun tsunami ganas telah terjadi 10 tahun lalu dan proyek rekonstruksi serta rehabilitasi berakhir, sejumlah masalah terkait penanganan bencana di Aceh itu masih tersisa, di antaranya puluhan KK korban tsunami yang belum mendapatkan bantuan rumah sementara banyak bangunan bantuan terbengkelai dan mulai lapuk.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR