AirAsia Indonesia menegaskan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan QZ 8501 layak jalan. Pesawat itu juga disebutkan telah melakukan perawatan rutin selama ini. Hal tersebut diungkapkan dalam pernyataan pers terakhir yang dirilis AirAsia hari ini, Minggu (28/12).
"Pesawat dalam kondisi layak terbang dan telah melakukan perawatan berjadwal terakhir pada 16 November 2014," tulis AirAsia.
Pesawat AirAsia yang dinyatakan hilang kontak pagi itu adalah jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC. Pesawat ini mengangkut dua pilot, empat awak kabin, dan satu orang teknisi.
Pilot Kapten Irianto yang mengawaki pesawat itu disebutkan telah memiliki 20.537 jam jerbang. Di antaranya yakni 6.053 jam terbang bersama AirAsia Indonesia. Sementara first officer Remi Emmanuel Plesel memiiki jam terbang 2.247 jam.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan belum mau menduga penyebab hilang kontaknya pesawat Airasia QZ 8501.
Direktur Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo hanya mengungkapkan bahwa pesawat itu sempat berkomunikasi dengan air traffic control Bandara Soekarno-Hatta meminta untuk naik dari ketinggian 32.000 kaki ke 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, kemudian pesawat hilang kontak di wilayah udara antara Tanjung Pandan dan Pontianak.
AirAsia mengungkapkan tim operasi SAR diturunkan di bawah panduan Badan SAR Nasional. "AirAsia mendukung penuh pihak otoritas penerbangan dan kooperatif dalam proses investigasi yang tengah berlangsung," kata pernyataan pers itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR