Seiring pertumbuhan populasi dan pertambahan kelas menengah, emisi karbon terus menanjak.
Berdasarkan proyeksi US Energy Information Administration, dilansir pada November 2014, pada 2040 mendatang angka emisi untuk Tiongkok dan India bakal dua kali lipat dari tahun 2009.
Di seluruh Asia kini, terjadi peningkatan investasi energi terbarukan. Bloomberg New Energy Finance melansir, angkanya total sebesar $250 miliar/tahun untuk investasi pembangunan infrastruktur energi terbarukan di Asia.
Pada 2030, diramalkan proyek bebas karbon (carbon-free) akan mampu memfasilitasi sepertiga energi listrik di kawasan ini, dengan kontribusi terbesar dari pembangkit tenaga surya.
Namun, penggunakan bahan bakar fosil seperti batubara akan kian tumbuh juga. Maka, pemanasan iklim dari emisi negara-negara Asia pun naik.
Jepang
Sejak bencana PLTN Fukushima-Daiichi pascatsunami 2011, Jepang bergulat dengan problem nuklir. Kalau sebelumnya pengembangan nuklir ditargetkan sangat ambisius, kini tak lagi demikian. Jepang diyakini takkan kembali ke tahap pengembangan nuklir sebelumnya.
Tiongkok
Para political leader Tiongkok serius menggarap energi bersih. Mereka melakukan ekspansi besar-besaran. Kincir angin ditarget untuk menghasilkan energi sebanyak hampir 2,5 kali kapasitas seluruh pembangkit listrik Inggris pada tahun 2020, kata Xin Li, seorang rekanan di Oxford Institute for Energy Studies.
Komitmen Presiden Xi Jinping adalah membawa Tiongkok bisa mencapai 20 persen sumber energi non-fosil pada 2030. Para ahli menilai Tiongkok sudah berada di jalur menuju ke sana, namun perlu meningkatkan perencanaan yang nyata, karena perjalanan Tiongkok untuk mendorong energi terbarukan tidak selalu mulus mempertimbangkan banyak faktor lainnya.
India
Sektor energi menjadi agenda prioritas PM Narendra Modi, dan pemerintah berharap dapat meningkatkan ketersediaan energi di seluruh negara demi menambah (memeratakan) akses listrik. Modi mendukung ekspansi tenaga surya, seperti dengan pembangunan panel surya di Provinsi Gujarat. Sejauh ini pasokan energi India masih paling besar ditopang batubara.
Korea Selatan
Korsel cukup jelas gencar memacu energi bersih. Pemerintah Korsel telah mengumumkan investasi besar-besaran untuk skema energi terbarukan. Salah satu upaya menciptakan bisnisnya adalah fokus pada pengembangan panel pembangkit tenaga surya. Tahun depan Korsel berencana memperkenalkan pasar perdagangan karbon yang akan membantu program pembiayaan energi matahari.
Asia Tenggara
Asia Tenggara dengan naiknya permintaan energi, sayangnya masih kalah cepat dibanding negara-negara lain, contohnya Tiongkok—dalam membangun infrastruktur energi terbarukan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR