Apa yang terjadi jika seluruh gunung api di dunia meletus? Bayangkan jika seluruh gunung api di muka Bumi ini meletus, aliran lava yang panas, petir serta abu akan menutupi langit.
Ada ratusan bahkan ribuan gunung api tersebar di Bumi. Bahkan di bawah permukaan laut masih banyak gunung api yang belum diketahui jumlah pastinya. Setiap harinya sekitar 10 hingga 20 gunung api di bumi meletus.
Lantas akankah gunung api di bumi meletus secara bersamaan? Ahli geologi dari Radrofd University Parv Sethi, kemungkinan itu sangatlah kecil bahkan hampir tidak mungkin. Walau demikian ia mengungkap memang ada efek domino pasca meletusnya gunung api.
Planet akan gelap gulita, fotosintesis tidak terjadi, hasil panen akan hancur, dan suhu bumi akan menurun drastis
Dua hal yang paling berbahaya dari letusan gunung berapi adalah abu serta gas vulkanik yang ditimbulkan. Ia menjelaskan ada beberapa hal yang mungkin terjadi jika saja seluruh gunung api meletus secara bersamaan.
Sethi memprediksi bahwa letusan gunung api secara bersamaan akan menciptakan abu tebal dan menghalangi sinar matahari ke bumi.
“Planet akan gelap gulita, fotosintesis tidak terjadi, hasil panen akan hancur, dan suhu bumi akan menurun drastis,” ujarnya. Bahkan abu akan terus bertahan di atmosfer hingga 10 tahun.
Hujan asam yang ditimbulkan akibat ledakan gunung api akan menyebabkan tumbuhan mati. Hujan asam juga akan mencemari air tanah dan permukaan laut. Air laut akan menjadi lebih asam sehingga membunuh karang juga makhluk laut bercangkang keras.
Hal ini akan mempengaruhi rantai makanan dan memusnahkan ikan serta kehidupan laut lainnya. Peneliti menyebut kepunahan masal akibat pengasaman laut sebagai basal banjir. “Banjir basalt dan kepunahan saling berkaitan,” ujar Paul Renne dari Berkeley Geochronology Center di California.
Lantas dapatkah manusia bertahan, jika seluruh gunung api di bumi meletus? Sethi memprediksi akan sangat sulit terjadi. Ada kemungkinan manusia berevolusi jika mampu bertahan pada lingkungan yang sangat asam.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR