Serangan terhadap kantor majalah satir Perancis Charlie Hebdo di Ibu Kota Paris dilaporkan menewaskan sedikitnya 12 orang, dan sepuluh orang lain mengalami luka berat.
Dua pria menembaki kantor Charlie Hebdo, Rabu (7/1). Presiden Perancis Francois Hollande menyebut serangan tersebut sebagai "tindakan amat barbar".
Hollande, saat mendatangi lokasi kejadian mengatakan, Perancis harus menanggapinya dengan tegas—tetapi tetap dilandasi persatuan nasional.
Serangan dikecam oleh Kanselir Jerman Angela Merkel serta Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Presiden Italia Matteo Renzi, yang juga menyampaikan kecaman melalui akun Twitternya, mengatakan kekerasan akan selalu bisa dikalahkan oleh kebebasan.
Gedung Putih turut mengecam serangan. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, "Ini bukan hanya serangan terhadap rakyat Perancis, ini serangan terhadap nilai-nilai dasar yang kita anut: kebebasan berbicara, kebebasan berekspresi dan kebebasan pers."
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR