Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Indroyono Soesilo memastikan bahwa ping yang terdeteksi dari Kapal Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi berasal dari Emergency Locater Transmitter AirAsia QZ8501.
"Kita perkirakan ini frekuensi yang dikirim black box. Insya Allah itu prediksi informasi yang ada," ujar dia dalam jumpa pers di Gedung BPPT, Jakarta, Minggu (11/1).
Ia mengatakan, jarak antara ditemukannya ekor dengan lokasi "ping" tertangkap sejauh 2,5 kilometer.
Pada kesempatan itu, Indroyono mengapresiasi upaya tim kapal Baruna Jaya I yang turut dalam pencarian AirAsia QZ8501 yang hilang di perairan Selat Karimata. Menurut dia, kapal tersebut berperan besar dalam penemuan ekor pesawat dan sinyal "ping" yang diduga dipancarkan oleh black box.
"Tolong yang diapresiasi Baruna Jaya ya, karena mereka yang menemukan ekor dan black box," ujar Indroyono.
Indroyono mengatakan, BPPT langsung menurunkan Baruna Jaya begitu mendapat informasi soal hilangnya AsiaAsia pada 28 Desember 2014 lalu. Ia menambahkan, Baruna Jaya merupakan kapal pertama yang bergerak mencari jejak pesawat tersebut.
"Begitu dapat informasi AirAsia tenggelam, langsung diinstruksikan Baruna Jaya bergerak. Baruna jadi kapal pertama yang masuk ke wilayah operasi," kata Indroyono.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR