Seorang anak perempuan berusia 5 tahun di Tiongkok tertular HIV melalui transfusi darah. Menurut kantor berita Xinhua, gadis kecil yang nama panggilannya Maomao ini terinfeksi saat ia menjalani operasi penyakit jantung bawaan di tahun 2010 di provinsi timur Fujian.
Maomao positif HIV tahun lalu setelah ia mengalami demam selama 17 hari.
Pemerintah Fujian menyebutkan bahwa salah satu dari 8 donor yang darahnya dipakai dalam operasi tersebut berada dalam "periode jendela", yakni masa di mana virusnya belum terdeteksi meski ia sudah tertular, saat ia menyumbangkan darahnya. Pendonor tersebut belakangan baru diketahui positif HIV.
(Baca pula Kasus Langka, HIV Ditularkan dari Manikur)
Program donor darah
Menurut data terbaru dari National Health and Family Planning Commision, hampir setengah juta orang terinfeksi HIV/AIDS di Tiongkok. Di tahun 1990-an, di daerah pinggiran Tiongkok, terutama provinsi Henan, paling banyak ditemukan kasus AIDS. Salah satu pemicunya adalah program donor darah yang digagas pemerintah. Donor darah tersebut ternyata tercemar dan menginfeksi 10.000 orang, termasuk di satu desa.
Saat ini hampir 90 persen kasus penularan HIV di negara tersebut melalui hubungan seksual, tetapi penularan lewat transfusi darah masih menjadi masalah.
Wu Zunyou, kepala National Center for AIDS/STD Control and Prevention, menyebutkan bahwa setiap tahunnya terdapat 10 orang yang terinfeksi HIV lewat transfusi darah. Penapisan (screening) darah pendonor diketahui berhasil mendeteksi 2.237 kasus HIV/AIDS pada 10 bulan pertama di tahun 2014.
Pada kasus Fujian tersebut, selain bocah bernama Maomao, diketahui darah dari pendonor yang terinfeksi HIV itu juga diberikan pada satu pasien lain. Saat ini pemerintah tengah melacak siapa pasien tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR