Setiap orangtua pasti merasa sedih ketika mengetahui buah hatinya didiagnosis kanker. Sejumlah pengobatan pun akan diupayakan untuk kesembuhan anak. Untuk mendukung anak kanker menjalani pengobatan, peran orangtua sangat penting.
Kepala Staf Medik Fungsional Anak di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Haridini Intan mengatakan, salah satu cara sederhana mendukung anak adalah dengan tidak menunjukkan kesedihan di depannya.
"Pas lagi deket anaknya, jangan nangis. Auranya bisa kebawa. Jangan nangis supaya anak semangat menjalani pengobatan," terang Intan saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis (15/1).
Selama pengobatan, anak-anak juga harus dibuat gembira dan dirawat penuh kasih sayang. Di Dharmais misalnya, anak-anak penderita kanker diberikan sejumlah kegiatan yang menghibur. Selain orangtua, ada sejumlah relawan dan psikolog yang mendampingi anak-anak di rumah sakit.
"Ini kan bisa dianggap sebagai rumah keduanya mereka. Ada kegiatan menggambar, melukis, baca buku, belajar bahasa inggris, mengaji juga ada," terang Intan.
Menurut Intan, proses kesembuhan akan lebih baik jika orangtua memberikan semangat tanpa menunjukkan raut wajah sedih.
Anak-anak pun harus dibuat nyaman selama menjalani pengobatan. Sebab, proses pengobatan hingga penyembuhan seorang anak penderita kanker akan memakan waktu yang cukup lama.
Intan menjelaskan, penderita kanker anak di Indonesia jumlahnya cukup banyak. Sekitar 60-70 persen anak menderita leukimia atau kanker darah. Untuk kanker darah ini, masa pengobatan biasanya mencapai 10 tahun. Itu pun tergantung tingkat keganasan kanker.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR