Baca Juga: Koin Paling Berharga di Dunia Dijual di Lelang seharga $18,9 Juta
Tebal uang gobog sekitar 2-6 mm, diameter 29-86 mm, dan berat antara 16-213 gram. "Bagaimanapun, kepeng dan mata uang timah tiruannya (gobog), telah menjadi dasar penggunaan mata uang di Asia Tenggara pada tahun 1500-an M," tulis Reid.
Anthony Reid mengungkap persebaran kepeng dan gobog di Asia Tenggara sebagai mata uang yang berlaku untuk jual beli. Ia menulisnya dalam bukunya berjudul Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680: The lands below the winds, terbitan tahun 1988.
"Beberapa ahli akan menyebut bahwa uang tersebut hanya tersebar secara lokal, tapi nyatanya tidak demikian," tulisnya. Reid menjelaskan bahwa beberapa koin gobog juga ditemukan di wilayah Bali, tempat di mana Majapahit berkembang juga di sana.
Bukti kuat lainnya, adanya temuan gobog di wilayah Pattani. "Gobog ditemukan juga di wilayah Pattani (Thailand), meskipun masih belum pasti fungsi dan penggunaannya," pungkas Reid.
Supratikno Rahardjo dalam Peradaban Jawa yang terbit pada 2011, menyebut bahwa gobog juga digunakan sebagai jimat atau benda yang dikeramatkan, utamanya di wilayah luar Jawa dan wilayah Asia Tenggara.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Lontar UI,Asia Tenggara dalam Kurun Niaga |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR