“Kita bisa belajar membuat lagu bertema lingkungan dan menyampaikannya lewat alunan musik,” ujar siswa berkacamata ini yang kelompoknya berhasil menyelesaikan lagu berjudul Kebun-Kebun yang Hilang.
Shofiyatuzzahra Rizqiputri M. Siregar, siswi kelas XI 2 MIA, bersama teman kelompoknya berhasil menulis lagu Masa Lalu, Kini, dan Nanti. Lagu tersebut bercerita mengenai kondisi ikan belida yang kini polulasinya kian berkurang. “Kami senang dengan workshop ini. Dapat mengekspresikan apa yang terjadi di lingkungan melalui seni musik,” ujarnya.
Jemi Delvian, mengatakan workshop musik lingkungan ini akan digelar di sepuluh sekolah di Sumatera Selatan. Rencananya, di setiap sekolah akan dipilih satu lagu terbaik untuk nantinya dibuatkan album dan dinyanyikan oleh band Hutan Tropis.
“Siswa-siswa sekolah ini luar biasa. Mereka memiliki bakat yang kalau diasah nantinya akan melahirkan banyak musisi peduli lingkungan,” ujar Jemi.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR