Masa dinosaurus mungkin bukan waktu terbaik bagi mamalia untuk hidup. Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa saat itu mamalia juga sudah beragam.
Dalam publikasi di jurnal Science, ilmuwan mengumumkan penemuan fosil mamalia pemanjat pohon dengan gigi menyerupai sekop serta mamalia penggali lubang yang berukuran sebesar tikus saat ini.
Kedua fosil hewan itu didapatkan lewat penggalian paleontolog University of Chocago di Tiongkok baru-baru ini.
Agilodocodon scansorius adalah nama mamalia bergigi sekop yang ditemukan. Satwa itu hidup 165 juta tahun lalu, merupakan mamalia pemanjat pohon paling tua yang ditemukan. Hewan itu punya cakar serta pergelangan tangan dan kaki yang mendukung untuk memanjat.
Gigi yang menyerupai sekop mirip dengan yang dimiliki monyet modern, berfungsi untuk membantu mendapatkan getah pohon sebagai makanan.
Sementara itu, mamalia penggali tanah yang ditemukan bernamaDocofossor, berasal dari masa 160 juta tahun lalu. Hewan ini punya cakar khusus untuk menggali tanah serta alat gerak yang renggang untuk membantu berjalan di bawah tanah.
!break!
Zhe-Xi Luo, pelontolog University of Chicago, menuturkan bahwa mamalia itu mungkin kerabat terdekat moyang tikus emas Afrika.
Ilmuwan menduga, mamalia mulai ada sekitar 200 juta tahun yang lalu, datang pada era Mesozoikum, ketika dinosaurus menguasai Bumi. Sementara itu, bangsa burung baru mulai ada sekitar 150 juta tahun lalu.
"Sebelum tahun 2000an, umum dipikirkan bahwa mamalia masa Mesozoikum tidak dapat mengalami banyak diversifikasi pada ekosistem yang didominasi dinosaurus," kata Luo.
Namun, Luo mengungkapkan bahwa penemuan banyak fosil mamalia masa Mesozoikum membantah hal itu. "Sederhananya, kerabat jauh mamalia mengeksplorasi relung ekologi yang sama bervariasi dan menarik dengan mamalia modern," jelasnya kepadaReuters, Kamis (12/2/2015).
Agilodocodon dan Docofossor masuk dalam grup mamalia purba yang telah punah, termasuk ordo Docodont. Anggota Docodont lain yang pernah ditemukan adalah Cosotorocauda. Hewan yang fosilnya ditemukan di China pada tahun 2006
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR