Sebuah penelitian dari Mollen Clinic, Arizona, Amerika Serikat, membuktikan bahwa 75% pasien yang melakukan aktivitas fisik di pagi hari memiliki semangat dan energi lebih besar untuk menjalani aktivitas sepanjang hari itu, ketimbang pasien yang tidak melakukannya. Hal ini menunjukkan adanya waktu yang tepat untuk berolahraga.
Sementara itu hasil penelitian juga menyebutkan bahwa pada sore hari, ketika menjelang matahari terbenam, suhu tubuh manusia diketahui berada pada tingkat yang tertinggi Sehingga otot tubuh lebih fleksibel untuk menghasilkan kekuatan.
Selain dua waktu tersebut, beberapa penelitian menyebutkan adanya kondisi tubuh khusus yang membuat latihan lebih maksimal.
Saat flu. Anda mungkin disarankan untuk banyak beristirahat saat terserang flu. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Thomas G. Weidner, PhD., dari Ball State University, menyebutkan bahwa saat berolahraga, tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati dan meringankan gejalan flu ringan. Sarannya, jangan terlalu lama berolahraga dan kurangi porsi latihan sekitar 50% dari porsi latihan pada kondisi normal.
Saat lelah. Penelitian juga menyebutkan energi yang dimiliki seseorang setelah bekerja selama delapan jam lebih besar ketimbang setelah bangun tidur. Lakukan aktivitas jalan cepat atau kardio setelah jam kerja usai. Anda akan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Saat haid. Stacy Sims, Ph.D., fisiologis olahraga dari Stanford Prevention Research Center, mengungkapkan bahwa sebagian besar wanita yang sedang menjalani masa haid malas melakukan olahraga karena rasa sakit yang mereka rasakan di bagian perut. Padahal, adanya perubahan hormon di dalam tubuh saat haid justru dapat membuat wanita menjadi lebih kuat dan bisa mengurangi rasa sakit.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR