Saat melakukan penelitian untuk mengetahui benda luar angkasa tertua, para ilmuwan menemukan galaksi yang seharusnya tidak ada.
Para ilmuwan melaporkan di situs Monday in Nature, galaksi kecil yang baru ditemukan tersebut muncul sejak 700 juta tahun lalu, setelah peristiwa Big Bang terjadi. Namun demikian, untuk ukuran galaksi yang terhitung baru muncul dan berukuran sangat kecil, galaksi baru ini kondisinya sangat berdebu.
Walau memang debu merupakan bahan inti yang mendasari pembentukan planet dan benda angkasa lainnya, debu tidak termasuk dalam bahan pembentuk kosmos galaksi tersebut.
Mengherankan, jelas Daniel Marrone, seorang ahli galaksi dari University of Arizona, karena setelah peristiwa Big Bang terjadi, alam semesta hanya berisi gas helium dan hidrogen saja.
Dugaan para ilmuwan adalah, setelah terjadinya Big Bang, ada suatu bintang yang terbentuk dari kumpulan bahan yang lebih berat, yakni karbon, silikon, dan oksigen yang kemudian mati dan melepaskan elemen pembentuk galaksi tersebut ke alam semesta.
Galaksi kecil tersebut kemudian diberi nama A1689-zD1.
Darach Watson, seorang penulis senior surat kabar Nature, menduga bahwa debu pembentuk galaksi A1689-zD1 tersebut berasal dari supernova.
Namun demikian, ia mengatakan, untuk membuktikan kebenaran asal dari pembentuk galaksi A1689-zD1 adalah dengan menemukan lebih banyak lagi galaksi-galaksi kecil yang berada di alam semesta.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR