Para ilmuwan yang menggunakan Teleskop Antariksa Hubble telah mengukuhkan bahwa bulan yang mengorbit Yupiter, Ganymede, memiliki samudera di bawah permukaannya yang sebagian besar merupakan es, meningkatkan prospek untuk kehidupan, menurut NASA, Kamis (12/3).
Penemuan ini mengakhiri misteri mengenai bulan terbesar di sistem tata surya tersebut setelah pesawat antariksa milik NASA yang tak digunakan lagi, Galileo, mengindikasikan bahwa Ganymede memiliki laut sub-permukaan dalam penjelajahannya atas Yupiter dan bulan-bulannya pada 1995 sampai 2003.
Para ilmuwan mengatakan bahwa perlu pekerjaan detektif untuk mengukuhkan penemuan tersebut.
Seperti Bumi, Ganymede memiliki inti besi cair yang membangkitkan medan magnet, meskipun medan Ganymede menempel pada medan magnet Yupiter. Hal itu menyebabkan dinamika menarik dengan tanda-tanda visual -- pita kembar aurora yang bercahaya di sekitar wilayah kutub utara dan selatan Ganymede.
Ganymede sekarang termasuk dalam daftar semakin banyaknya bulan di tata surya bagian luar dengan perairan sub-permukaan. Pada Rabu, ilmuwan melaporkan bahwa bulan Saturnus, Enceladus, memiliki sumber air panas di bawah kerak esnya. Dunia yang kaya akan air termasuk bulan-bulan Yupiter, Europa dan Callisto.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa lautan di Ganymede setebal 100 kilometer, 10 kali kedalaman lautan di Bumi, dan terkubur di bawah kerak setebal 150 kilometer yang sebagian besar merupakan es.
"Ini satu langkah maju untuk menemukan lingkungan yang dapat dihuni dan kaya air dalam tata surya kita," ujar astronom Heidi Hammel dari Asosiasi Universitas dengan Riset dalam Astronomi di Washington.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR