Mumi Chinchorro yang termasyhur dan berusia lebih dari 7.000 tahun kini sedang terancam karena peningkatkan kadar kelembaban.
Ralph Mitchell dari Harvard University, Cambridge mengungkap, udara lembab memungkinkan bakteri tumbuh dan menyebabkan mumi menghitam, bahkan membusuk.
Selama 10 tahun, sebanyak 120 mumi yang tersimpan di museum arkeologi milik University of Tarapaca pun ikut kena imbasnya.
Meski belum jelas alasan mengapa beberapa mumi menjadi menghitam, namun Mitchell beserta rekan-rekannya meyaknini bahwa pertumbuhan bakterilah penyebabnya.
Penelitian menunjukkan, bakteri tidak berasal dari organisme kuno melainkan dari bakteri yang biasa hidup pada kulit manusia. “Jika mumi disimpan pada suhu dan kelembaban yang tepat, maka mikroorganisme mungkin tidak akan mengerogoti mumi,” papar Mitchell.
Kini, upaya pelestarian mumi tengah dilangsungkan. Pihak museum terus melakukan pengukuran juga penyesuaian kelembaban, suhu, dan cahaya tempat mumi disimpan.
Mumi Chinchorro, berasal dari kelompok pemburu yang tinggal di pantai modern Cili dan peru. Berdasarkan penanggalan radiokarbon, Chinchorro merupakan mumi termuda yang berasal dari 5050 SM dan menjadikannya mumi tertua yang dibuat manusia.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR