Pernahkah anda iseng mengamati jari tangan anda hingga mereka imajinasi anda mengubahnya menjadi bagian tubuh alien yang menakutkan?
Berikut ini adalah lima dari lima belas fakta dibalik hal-hal sederhana dan biasa yang sering kita alami sehari-hari. (bagian 3)
11. Tampilan 3D
Bagaimana mata kita bisa menerima gambar 3D?
Sebenarnya, tampilan 3D yang kita lihat merupakan hasil dari permainan otak. Awalnya, otak kita memanfaatkan “binocular disparity”, yakni perbedaan dalam posisi dari sebuah objek yang ditangkap dalam dua retina. Otak kita menggunakan dua versi berbeda dari suatu gambar untuk membangun kembali kedalamannya.
Untuk gambar yang dekat, otak akan menggunakan konvergensi mata atau angle yang diubah untuk melihat fokus suatu objek, untuk menentukan seberapa jauh benda tersebut.
Saat melihat sesuatu yang bergerak secara sekilas, secara tidak sadar kita akan menaksir jarak dengan proses “parallax”, yakni perbedaan cepat yang menyebabkan objek yang dekat atau jauh akan terlihat berpindah jika anda melewatinya.
12. Kesemutan
Ketika anda terlalu lama duduk bersila, berjongkok, atau menyilangkan kaki ketika duduk berjam-jam, anda mungkin akan merasakan sensasi kesemutan. Mengapa tubuh kita bisa mengalami sensasi aneh tersebut?
Kesemutan terjadi jika anda membebankan bagian tubuh anda dengan sesuatu dalam jangka waktu yang lama, menyebabkan sistem saraf pada bagian tubuh tersebut kehilangan fungsinya untuk beberapa saat, sehingga menghapuskan tekanannya. Akibatnya, kita merasakan sensasi kebas yang dinamakan kesemutan.
13. Bercukur
Standar kebersihan masyarakat modern sekarang adalah “bebas bulu”. Padahal, bulu atau rambut di tubuh kita berguna sebagai “pencari” feromon, yakni hormon yang merangsang dan menarik daya pikat seseorang.
Lucu bahwa masyarakat modern sekarang berusaha menghilangkan fungsi itu pada tubuh kita demi upaya pemikatan lain. Padahal, memiliki kumis, jenggot atau bahkan wajah yang brewokan dapat membantu pria menunjukkan dirinya seorang pria dewasa, bukan anak remaja, di hadapan wanita.
14. Mengambil resiko
Usaha keras dengan resiko yang tinggi akan sama mematikannya dengan kecelakaan yang bisa diakibatkan dari sky diving atau panjat tebing. Mengapa demikian?
Psikolog menjelaskan, seseorang melakukan pengambilan keputusan yang berisiko sebagai upayanya menarik perhatian pasangan. Pria dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat dengan wanita, sehingga mereka cenderung untuk mengambil keputusan dengan risiko tinggi ketika berada di dalam kelompok.
15. Berhubungan seks
Mengapa manusia tidak diciptakan sebagai makhluk yang bereproduksi secara aseksual?
Jawaban datang dari seorang ahli biologi yang disebut hipotesa Red Queen, yang menyebutkan bahwa, organisme dan parasit-parasit yang tinggal di dalamnya sedang saling ‘berbalapan’, dimana mereka saling berevolusi sebagai bentuk dari mutasi genetik keduanya. Dengan begitu, seks berperan sebagai pembantu untuk kedua organisme ini melakukan balapan tersebut, dengan mengizinkan keduanya menggabungkan gen mereka, membentuk individu baru.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR