Seorang pejabat Prancis menduga, kopilot pesawat Airbus A320 milik Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen tampaknya ingin "menghancurkan pesawat" tersebut.
Jaksa Marseille, Brice Robin, mengutip informasi dari kotak hitam pesawat, mengatakan bahwa kopilot duduk sendirian di dalam ruang kendali itu. Dia disebutkan secara sengaja mulai menurunkan pesawat ketika kapten pilot terkunci di luar kokpit.
Jaksa Robin menambahkan, kopilot—yang disebut bernama Andreas Lubitz—masih hidup sampai pada hantaman terakhir ketika pesawat menghunjam daratan.
"Kami mendengar pilot meminta pilot kedua untuk mengendalikan pesawat. Kami mendengar, pada saat yang sama, suara kursi digerakkan ke belakang dan suara pintu ditutup," tutur Robin kepada para wartawan.
"Pada saat itu, pilot kedua mengendalikan pesawat sendirian. Ketika dia sendiri, pilot kedua menekan tombol sistem pengawasan penerbangan untuk mengambil tindakan menurunkan pesawat," tambah Robin.
"Tindakan untuk mengendalikan ketinggian ini hanya bisa dilakukan secara sengaja," dia menambahkan.
Pesawat Airbus A320 yang terbang dari Barcelona ke Dusseldorf itu jatuh di Pegunungan Alpen, Perancis. Semua penumpang dan awak yang berjumlah 150 orang tewas.
Sebelumnya, surat kabar The New York Times mengutip seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya bahwa salah seorang pilot—tidak jelas apakah kapten pilot atau kopilot—ke luar kokpit, tetapi tidak bisa masuk kembali.
Direktor Badan Penyelidik Penerbangan Perancis Remi Jouty mengatakan, analisis menyeluruh dari kotak hitam perekam suara di kokpit membutuhkan waktu beberapa pekan atau beberapa bulan.
Hingga saat ini, tambah Jouty, kotak hitam kedua yang merekam data penerbangan masih belum ditemukan.
Lufthansa—induk perusahaan Germanwings—belum mengumumkan nama kedua pilot, tetapi disebutkan bahwa pilot kedua bergabung dengan Germanwings pada September 2013, langsung setelah pelatihan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR