Rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya nampaknya masih akan menciptakan dilema di pantai utara Jawa bagian barat. Pesisir Cikuntul, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat, lokasi bakal pelabuhan itu, menjadi tumpuan bagi para nelayan Karawang dan Subang.
Bagi nelayan Pasirputih, Cilamaya Kulon, lokasi pelabuhan adalah tempat mencari rajungan. Hilangnya lahan perairan itu akan menyurutkan Pasirputih sebagai sentra rajungan Karawang, yang pernah dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sementara itu, pemerintah juga masih terus menimbang-nimbang pelabuhan yang sejatinya ditujukan buat investor Jepang ini. Sayangnya, dedikasi itu mengorbankan objek vital nasional Pertamina Hulu Eenergi Offshore North West Java (ONWJ).
Mengutip Kompas.com, Jumat (27/3), Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menyambangi kantor Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan, dalam pertemuan tersebut, Pertamina menyampaikan keberatannya kepada Kementerian Perhubungan terkait rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya. "Tetap (keberatan dibangun pelabuhan di Cilamaya), jadi posisi kami tetap seperti itu, dan upaya kita adalah ke Pak Menteri (Jonan) menyampaikan berbagai perhatian kita," ujar Wianda seusai pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, kata Wianda, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bisa mengerti berbagai alasan keberatan Pertamina tersebut. Sebagai solusi, Pertamina pun mengusulkan pemindahan lokasi pembangunan pelabuhan tersebut ke Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Berbagai poin penting keberatan Pertamina itu pun disampaikan ke Jonan, di antaranya keyakinan Pertamina bahwa rencana pemerintah membangun pelabuhan di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, itu akan mengganggu operasional Blok Migas ONWJ yang dikelola anak usaha PT Pertamina.
Menurut Pertamina, jika pemerintah membangun Pelabuhan Cilamaya, maka pipa-pipa itu rawan tertabrak kapal. Akibatnya bisa fatal, ledakan besar bisa terjadi karena hal tersebut.
Belum lagi, ONWJ berperan memasok minyak dan gas ke kawasan lain di Jawa. Selain itu, dampak lahan pertanian semakin berkurang pun disampaikan Pertamina ke Menteri Jonan.
!break!DALAM \'BOOKLET GAMBARAN Umum Kabupaten Karawang 2012,\' pelabuhan Cilamaya dinyatakan sebagai proyek kunci yang mendorong perkembangan wilayah Metropolitan Jakarta Raya. Pelabuhan ini diyakini sebagai masa depan bagi distribusi produk industri otomotif dan produk lain ke berbagai wilayah dalam dan luar negeri.
Kajian rencana induk pelabuhan dilakukan oleh JICA-Japan International Cooperation Agency selama 2010-2011. Rekomendasinya: pembangunan pelabuhan dan jalan di Karawang dan terminal Kalibaru di DKI Jakarta. Lokasi terbaik pelabuhan terletak di muara Ciparagejaya, antara Kecamatan Tempuran dan Cilamaya Kulon—pesisir desa Cikuntul.
Lokasi ini dipilih dengan menimbang keadaan perairan, daerah penyangga, menghindari permukiman, kebijakan dan peraturan pemerintah, serta akses terhadap jalan tol dan kawasan industri.
Untuk menghubungkan pelabuhan Cilamaya dengan jalan tol Jakarta-Cikampek akan dibangun akses mulai dari Klari hingga Tempuran. Jalan baru ini akan menghubungkan kawasan industri otomotif di Karawang barat dengan pelabuhan Cilamaya.
!break!Dengan profil seperti itu, pelabuhan Cilamaya bakal menjadi solusi bagi persoalan kemacetan lalu lintas ke Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Cilamaya sedikitnya akan memangkas kepadatan lalu lintas sampai 30 persen. Kelak, jika berdiri, kepadatan transportasi ke Tanjung Priok akan menyusut hingga 18,7 juta truk per tahun (10 truk per menit).
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR