Kepada Presiden, Asep bersama sekretaris Gerakan Masyarakat, menyampaikan paparan ihwal lokasi pelabuhan Cilamaya. "Dalam itungan saya, paling sedikit 1.000 hektare lahan sawah produktif akan hilang," ujar Asep memaparkan. "Bapak Presiden kaget."
Asep menegaskan bahwa cita-cita Presiden adalah Nawa Cita yang mencakup ketahanan pangan. "Inilah saatnya Presiden mewujudkan cita-citanya dengan tidak mengorbankan sawah produktif untuk pelabuhan Cilamaya."
Pada kesempatan itu, Asep juga memaparkan, di sekitar Cilamaya terdapat kampung Pasirputih dengan industri rajungan berkualitas ekspor.
"Presiden menanggapi bahwa, \'Saya selaku Presiden Republik Indonesia, sampai detik ini, belum memutuskan apapun terkait dengan rencana pelabuhan Cilamaya. Tolong sampaikan kepada masyarakat dan media\'," Asep menuturkan ulang pernyataan Jokowi.
Presiden kepada Asep juga menegaskan: \'Jika ada anak buah saya yang menyatakan pelabuhan pasti dibangun itu sama dengan kebohongan publik. Sampaikan siapa anak buah saya yang sudah pernah turun ke lokasi?\' Presiden juga akan mengirimkan tim independen untuk melakukan kajian komprehensif dan feasibility study.
Beberapa hari lalu, Presiden Jokowi telah melakukan lawatan kenegaraan ke Jepang, lalu ke Tiongkok. Di sana, Jokowi akan menggelar pertemuan dengan kalangan bisnis Jepang dan Tiongkok.
"Jadi kita tunggu saja, bagaimana ending-nya. Sampai saat ini, saya bersama teman-teman yang satu visi, masih yakin Pak Jokowi memberikan solusi yang tepat, tidak merugikan ketahanan pangan dan menumbuhkan ekonomi nasional dengan adanya pelabuhan. Saya tidak menolak pelabuhan, tapi lokasinya jangan di titik yang sekarang."
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR